Kategori
Bandung Filosofi Ibadah Inspirasi Islam Kebijakan Liputan Masjid Nostalgia Pribadi

Kembali setelah lebih dari 20 tahun lalu pertama kali Sholat di Masjid An-Nur PT. INTI

Lebih dari 20 tahun lalu pertama kali sholat di masjid ini. Saat itu diiringi sepi ku kembali memuji Illahi Rabbi di sini. Masjidnya kalau dari luar kurang terlihat karena terhalang pohon, patokan paling halte bus dekat patung ikan. Setiap hari Minggu suka ada kegiatan tahsin, ba’da Dzuhur – Ashar. Masjid ini terdapat di area perkantoran PT. INTI, Masjid ini luas dan memiliki fasilitas tempat wudhu dan kamar mandi. Disini juga ada tempat peminjaman sarung atau mukena.

Pertama ke PT INTI tahun 1987 dalam rangka kerja praktek Teknik Elektro dari kampus. Teringat saat itu harus membuat BPF (Band Pass Filter) pasif untuk SBB (Stasiun Bumi Besar) dengan melilit dan merangkai sendiri kumparan, kapasitor dan resistor pada PCB (Printed Circuit Board). Saat itu mesjid ini masih belum di lokasi dan megah seperti sekarang.

Setelah itu kembali tahun 2003 ketika Motorola berkantor di gedung PT INTI selama beberapa waktu ketika mengerjakan proyek BTS Telkomsel. Saat itu saya bertindak sebagai Account Manager yang mewakili Motorola dalam proses komersial proyek tersebut.

MenNeg Informasi dan Komunikasi, Syamsul Muarif meletakkan batu pertama pembangunan mesjid An -Nur pada tanggal 22 Januari 2002. Selain meletakkan batu pertama pembangunan mesjid tersebut, menteri juga mengunjungi pabrik PT INTI Palasari. Rangkaian acara tersebut merupakan salah satu mata acara dalam pelaksanaan workshop Technopark.

Pada satu kesempatan Yayasan Masjid INTI (YMI) menggelar ceramah keagamaan untuk keluarga besar INTI yangbertempat di Masjid An-Nur PT INTI pada bada Dzuhur s/d pkl. 13.00 WIB. Ceramah Keagamaan yang bertema Productive Moeslem ini diadakan setiap hari Senin dengan Penceramah Ustad M. Elvandi,LC.MA. Dan untuk ini, beliau memberi ceramah berjudul “Rencana Kerja Unggulan” dimana dalam paparannya, Ust Elvandi mengatakan bahwa rencana kerja unggulan telah ditetapkan sejak kecil untuk keseluruhan hidup mereka. Kerja-kerja besar selalu menuntut kualifikasi dan kapasitas. Setiap kerja tentu meminta kapasitas yang berbeda-beda.

Selain ibadah sholat, masjid ini juga menyelenggarakan kegiatan seperti melaksanakan kegiatan sosial dengan berbagi bingkisan sembako kepada 250 KK Mayarakat sekitar Masjid An-Nur Moch. Toha dan sekitar Masjid Muchtil Yunus serta 123 paket untuk karyawan OB, CS, ME dan SATPAM di Halaman Masjid An-Nur INTI. Dalam sambutannya Dirut INTI meminta kepada Masyarakat sekitar serta peserta yang hadir untuk senantiasa mendoakan INTI supaya lebih baik lagi, khususnya untuk para pemimpinnya serta seluruh karyawannya. Imas salah satu perwakilan masyarakat sekitar INTI pun, menyampaikan secara langsung ucapan terima kasihnya kepada PT INTI dan dia atas nama para warga masyarakat sekitar merasa bahagia memperoleh bingkisan sembako tersebut, semoga INTI semakin maju, ujarnya. 

Kategori
Diklat Filosofi Ibadah Inspirasi Islam Jakarta Kebijakan Kerja Perjalanan Tokoh Travel

Menyempatkan singgah dan sholat di Masjid Mughni yang sangat strategis dan bersejarah

Disela kesibukan persiapan meeting final phase e-Learning Implementation sebuah BUMN pembangkitan listrik menyempatkan singgah di Masjid Mughni yang sangat strategis dan bersejarah.

Berdiri megah di tepian jalan Gatot Subroto, Jakarta, gambar masjid ini seakan akan tercetak pada diding kaca gedung Menara Global yang terletak di sebelahnya. Posisinya yang tak terlalu jauh dengan perempatan Kuningan membuatnya sering disebut Masjid Kuningan. Masjid Baitul Mughni, Jakarta, menempati areal 6.000-an meter persegi di lokasi amat strategis di Kavling 26 Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan. Selain terdapat masjid tiga tingkat di komplek masjid ini juga berdiri megah dua gedung Sekolah Islam Al-Mughni, masing-masing lima lantai, Pusat Kajian Hadis, dan Al-Mughni Islamic Center.

Masjid Baitul Mughni merupakan wakaf dari Guru Mughni, ulama kondang Betawi tahun 1940-an, masjid tiga lantai ini kii dikepung pusat perkantoran dan sentra bisnis segitiga emas Jakarta: Gatot Subroto, Sudirman-Thamrin, dan Rasuna Said. Menara Jamsostek, Gedung Telkom, Hotel Kartika Chandra, Wisma Argo Manunggal, serta pusat bisnis Mega Kuningan mengelilingi kompleks Al-Mughni.

Sejarah Masjid Baitul Mughni dimulai sejak tahun 1901. Ketika itu Guru Mughni baru pulang dari tanah Suci, kembali ke Batavia. Ia membeli lahan dan langsung mendirikan sebuah masjid kecil berukuran 13 x 13 meter yang pada awal pendiriannya belum memilki nama. Bahan bangunannya terdiri dari batu bata pada bagian dindingnya, lantainya berubin warna merah dengan beratapkan genteng. Bentuk masjid itu adalah empat persegi dengan mihrab di depan sebagai tempat imam memimpin shalat. Meski demikian, jika dibandingkan dengan bangunan yang ada di wilayah lain saat itu, bangunan masjid ini tergolong bangunan mewah.

Dengan bertambahnya jumlah jamaah, ukuran masjid ini pun diperluas, bagian belakangnya ditambah dengan bahan bangunan dari anyaman bambu. Bagian belakang ini dimanfaatkan sebagai tempat mengaji dan bermalam bagi murid-murid Guru Mughni yang datang dari tempat tempat yang jauh. Belum ada menara masjid pada waktu itu. Baru menjelang Guru Mughni wafat dibuat menara. Setelah itu menyusul renovasi demi renovasi berikutnya. satu-satunya peninggalan masjid lamanya ya pilar masjid bekas tiang penyangga masjid di sebelah dalam.

Kategori
Filosofi Haji Ibadah Inspirasi Islam Kebijakan Liputan Nostalgia Pribadi Umrah Wisata

Makam Baqi, areal pemakaman yang menyimpan jasad sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW

Jika berkunjung ke Madinah, Arab Saudi ada tempat yang paling sering dikunjungi peziarah. Bahkan tempat ini tak pernah sepi oleh kerumunan manusia terlebih saat menjelang musim haji ini.

Tempat tersebut adalah makam Baqi. Yaitu areal pemakaman yang menyimpan jasad sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW.

Terletak di bagian timur Masjid Nabawi, pemakaman yang memiliki areal 174.962 meter persegi itu selalu disesaki pengunjung. Mereka biasanya berjalan kaki usai melaksanakan salat subuh.

Para jemaah lelaki berjubel saat memasuki areal pemakaman tersebut. Sementara jemaah perempuan hanya dibolehkan di luar saja. Ada tempat khusus untuk berziarah.

Sebelum masuk ke lokasi, terpampang pelang yang berisi larangan tentang ziarah kubur. Seperti larangan untuk berbuat musyrik, menyemen, menginjak dan duduk di atas kuburan.

Tepat di sebelah kanan pintu gerbang utama, terdapat beberapa makam cukup besar. Entah makam siapa itu lantaran tak ada nisan maupu tulisan di atasnya. Hanya ada bongkahan batu ukuran sedang yang dijadikan sebagai alat penanda.

Meski begitu, makam berukuran sekitar 3×4 meter persegi itu ditengarai sebagai makam para sahabat Rasulullah dan keluarganya.

Ini mengingat di depan makam tersebut, ada beberapa personel tentara Arab Saudi yang berdiri siap menghalau peziarah agar tidak berhenti di tempat. Mereka meminta peziarah masuk untuk tidak mengambat pejalan kaki lainnya.

Di makam Baqi ini tersimpan jasad-jasad sahabat dan sejumlah keluarga Rasulullah. Mereka di antaranya As’ad bin Zararah, Utsman bin Mazoun, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqas. Sedangkan dari keluarga Rasulullah di antaranya Aisyah, Fatimah az-Zahra, Ruqayyah, Zainab, dan Ummi Kultsum.

Kategori
Filipina Filosofi Indonesia Inspirasi Islam Kebijakan Leadership Pahlawan Sejarah Tokoh Widyatama

Benci Tapi Rindu Perundingan Damai Bangsa Moro dengan Pemerintah Filipina

Roda sejarah selamanya berputar. Seiring berlalunya waktu, para pemimpin, pahlawan, dan visioner baru menjadi bagian dari sejarah nasional. Namun, kita tidak boleh melupakan nama-nama mereka yang telah bermimpi dan bekerja keras untuk menciptakan masa kini yang kita nikmati hari ini.

Mantan Presiden Fidel V. Ramos, yang meninggal pada usia 94 tahun pada 31 Juli lalu, adalah salah satu orang yang harus diingat. Dia berperan penting dalam menggulingkan kediktatoran Marcos, dan masa kepresidenannya dari tahun 1992 hingga 1997 terjadi tepat pada titik kritis dalam sejarah Filipina, hanya empat tahun setelah ratifikasi Konstitusi 1987, setelah masa jabatan bersejarah Corazon C. Aquino.

Menurut Asosiasi Manajemen Filipina, yang mengeluarkan pernyataan berkabung atas kematiannya, pemerintahan Ramos dikenal melakukan reformasi energi, liberalisasi ekonomi, infrastruktur, dan reformasi sosial antara lain, yang “mendorong mesin kemajuan nasional yang dibangun di atas tema kembar pemberdayaan masyarakat dan daya saing global.”

“Program pemerintahannya yang baik tidak tertandingi. Dia tidak diragukan lagi telah melayani negara dengan standar profesionalisme, integritas, dan transparansi tertinggi, ”kata organisasi itu.

Di antara reformasi yang paling menonjol adalah inisiatifnya untuk menyelesaikan krisis listrik yang sedang berlangsung saat itu. Pada tahun pertamanya, pemerintahannya mereformasi Departemen Energi dan memimpin pembangunan berbagai pembangkit listrik di seluruh negeri. Upaya ini terlihat sebagai contoh pertama dari model Build-Operate-Transfer (BOT), di mana investor swasta diundang untuk mendanai proyek infrastruktur pemerintah tertentu seperti pembangkit listrik dan kereta api, menghasilkan uang dengan menagih pengguna, dan kemudian mentransfer operasi kepada pemerintah setelah jangka waktu tertentu.

Presiden Senat Pro-Tempore Loren B. Legarda mengakui pekerjaan Mr. Ramos dalam mempromosikan pemberdayaan masyarakat dan daya saing global, dengan mengatakan bahwa dia “meninggalkan warisan yang menunjukkan keberanian yang teguh, kepemimpinan yang luar biasa, dan kesetiaan yang tak tergoyahkan.”

“Dia memimpin berbagai inisiatif reformasi ekonomi yang mendorong deregulasi industri utama dan liberalisasi ekonomi dan mendorong privatisasi entitas publik, termasuk modernisasi infrastruktur publik melalui undang-undang Build-Operate-Transfer yang diperluas,” katanya.

Di bawah reformasi tersebut, dan dibantu oleh kebijakan ekonomi yang dimulai oleh pendahulunya, Presiden Ramos berhasil membuka ekonomi nasional yang dulu tertutup, mendorong perusahaan swasta serta mengundang investasi asing dan domestik ke dalam negeri. Tuan Ramos melihat sendiri banyak dari kesepakatan investasi ini, karena dia dikenal sebagai Presiden Filipina yang paling banyak bepergian dibandingkan dengan pendahulunya, membawa pulang investasi asing senilai $20 miliar dari luar negeri. Ia juga memimpin KTT Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) ke-4 di Filipina pada November 1996.

Dalam sebuah pernyataan untuk menghormati warisan mantan Presiden Ramos, Presiden Senat Juan Miguel F. Zubiri mencatat bahwa program Filipina 2000-lah yang mengubah negara itu menjadi negara yang dijuluki sebagai Orang Sakit Asia menjadi Ekonomi Macan Asia Berikutnya. Bursa Efek Filipina pada pertengahan 1990-an adalah salah satu yang berkinerja terbaik di dunia, melalui visinya untuk melakukan industrialisasi ekonomi pada pergantian abad.

Senator Risa Hontiveros-Baraquel, pada bagiannya, mengatakan bahwa visi Mr. Ramos tentang Filipina 2000 memberi Filipina “kesempatan untuk berdiri tegak di samping ekonomi Asia lainnya.”

Sementara itu, Departemen Luar Negeri (DFA) mengatakan bahwa Presiden Ramos secara luas dianggap sebagai Presiden ‘kebijakan luar negeri’ yang “membentuk evolusi DFA dengan melembagakan diplomasi ekonomi dan perlindungan warga Filipina di luar negeri sebagai pilar kebijakan luar negeri Filipina”.

“Kontribusinya terhadap kebijakan luar negeri kami akan terus bermanfaat bagi generasi masa depan Filipina. Komunitas DFA menyampaikan dukungan dan doanya kepada keluarga Ramos pada saat yang sulit ini,” kata Menteri Luar Negeri Enrique A. Manalo.

Tuan Ramos juga memiliki andil dalam pembentukan Dewan Perdamaian dan Pembangunan Filipina Selatan pada tahun 1996, yang pada akhirnya menghasilkan perjanjian perdamaian akhir dengan Front Pembebasan Nasional Moro.

Setelah masa kepresidenannya, dia terus mendukung cita-cita yang sama yang ingin dia tanamkan dalam pemerintahan. Mr Ramos mendorong negara untuk menjadi ekonomi yang kompetitif di pasar global. Ia mewakili Filipina dalam ASEAN Eminent Persons Group, bertugas menyusun Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan ia juga menjabat sebagai anggota berbagai kelompok dan forum internasional, termasuk menjabat sebagai ketua dan salah satu pendiri Dewan Direksi Forum Boao untuk Asia dan Wakil Ketua Pertemuan Global Forum Pasar Berkembang (EMF). Dia juga sangat direkomendasikan untuk posisi utusan PBB untuk Myanmar (sebelumnya dikenal sebagai Burma) pada Juni 2006.

Baru-baru ini, Tuan Ramos sebagai warga negara biasa bertugas di berbagai advokasi sektor swasta termasuk ketua Ramos Peace and Development Foundation; ketua, Forum Boao untuk Asia; wali, International Crisis Group (ICG); anggota, Kelompok Penasihat, UN University for Peace; direktur kehormatan, Jenderal Douglas MacArthur Foundation; anggota pendiri, Policy Advisory Commission, World Intellectual Property Organization (PAC-WIPO); anggota kehormatan, Komisi Air Dunia untuk abad ke-21; anggota, Dewan Penasihat Internasional, Asia House; Pelindung, Opportunity International (Filipina); penasihat global, Universitas Winnipeg; ketua kehormatan, Pusat Yuchengco, Universitas De La Salle; anggota, Dewan Penasehat, Metrobank; presiden kehormatan, Human Development Network (HDN) Filipina; presiden kehormatan seumur hidup, Christian Democrats International (CDI); dan ketua emeritus, Partai Lakas-Demokrat Muslim Kristen (CMD).

Mantan Presiden ini juga pernah menjadi anggota Global Leadership Foundation, sebuah organisasi yang bekerja untuk mendukung kepemimpinan demokratis, mencegah dan menyelesaikan konflik melalui mediasi dan mempromosikan pemerintahan yang baik dalam bentuk institusi demokrasi, pasar terbuka, hak asasi manusia dan supremasi hukum.

Berasal dari Lingayen, Pangasinan, Ramos lahir dari pengacara dan anggota kongres Narciso Ramos dan pendidik Angela Valdez pada 18 Maret 1928 di Lingayen, Pangasinan. Dia belajar di Universitas Nasional di mana dia menerima gelar teknik sipil. Dia juga lulus dengan gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Militer dari Akademi Militer AS, setelah itu dia mendapatkan gelar master di bidang teknik sipil di University of Illinois.

Dia meninggalkan Amelita Martinez, yang dinikahinya pada tahun 1954, seperti halnya putri mereka, Angelita Ramos-Jones, Carolina Ramos-Sembrano, Cristina Ramos-Jalasco, dan Gloria Ramos. Putri kelima, Josephine Ramos-Samartino, meninggal pada 2011.

Di sisi lain banyak tokoh menunjukkan ketidaksepakatan Bangsa Moro dalam menyelesaikan konflik yang telah memasuki beberpa dasawarsa itu. Di satu pihak mereka menghendaki diselesaikannya konflik dengan cara diplomatik (diwakili oleh MNLF), sementara pihak lainnya menghendaki perjuangan bersenjata/jihad (diwakili oleh MILF). Semua pihak memandang caranya lah yang paling tepat dan efektif. Namun agaknya Ramos telah memilih salah satu diantara mereka walaupun dengan penuh resiko. “Semua orang harus memilih, tidak mungkin memuaskan semua pihak,” katanya. Perjanjian perdamaian antara warga Moro yang diwakili Nur Misuari dengan pemerintah Filipina dengan mediator Indonesia pada tahun 1996 itu, gagal total.

Implementasi perundingan damai itu ternyata mengalami berbagai hambatan karena pemerintah Filipina disinyalir tidak benar-benar tulus menaati pasal-pasal perjanjian. Pertengahan tahun 2006, kaum Muslim Moro yang diwakili oleh MILF kembali melakukan perundingan damai dengan pemerintah Filipina. Kali ini, pemerintah Malaysia yang akan bertindak sebagai mediator dalam pembicaraan damai tersebut. Mayoritas Bangsa Moro mendukung proses damai ini yang diharapkan akan menghentikan segala bentuk perlawanan bersenjata maupun aksi terorisme di Mindanao. Bila perdamaian bisa benar-benar diimplementasikan, Zainudin S Malang dari Center for Moro Law and Policy menyatakan keyakinannya bahwa aksi-aksi teroris akan berkurang bahkan hilang sama sekali. Karena menurut teori, katanya, yang bisa melawan aksi terorisme justru dari kalangan Muslim sendiri. Masyarakat Muslim bisa memotong akar dari aksi teroris dengan mengikis sikap ekstremis yang hinggap di sebagian kelompok.

Kesepakatan itu dimaksudkan sebagai jalan damai antara pemerintah dengan MILF yang selama bertahun tahun memperjuangkan tanah air bagi warga Muslim Filipina. Kesepakatan itu menetapkan wilayah Mindanao akan menjadi bagian dari wilayah Muslim dan pemerintahannya akan dikendalikan oleh warga Muslim. Pemerintah Filipina akan memberikan otoritas penuh bagi warga Muslim Mindanao untuk mengelola bank sendiri,mengatur sistem pendidikan sendiri, termasuk membentuk pasukan keamanan sendiri. Namun kesepakatan ini kembali mengalami kegagalan, karena ribuan pengunjuk rasa, mayoritas warga non-Muslim menentang penanda-tanganan itu. Sebelumnya, warga non-Filipina yang menentang sudah mengajukan dua petisi ke Mahkamah Agung yang isinya meminta pemerintah Filipina tidak menanda-tangani kesepakatan dengan MILF tersebut. Kesepakatan antara pemerintah dan kelompok Front Pembebasan Islam Moro itu pada akhirnya dibatalkan dan dinyatakan illegal oleh Mahkamah Agung Filipina. Dengan pembatalan ini, janji damai bagi umat Islam untuk mendapatkan “tanah air Bangsa Moro” yang damai, mungkin hanyalah sebuah ilusi, hingga tak ayal, konflik pun meletus lagi.

Kategori
Filosofi Ibadah Inspirasi Islam Jakarta Liputan Masjid Pribadi

Pengalaman sholat di Masjid Nurullah yang berada di tengah-tengah lingkungan Apartemen Kalibata City

Masjid Nurullah berada di tengah-tengah lingkungan bangunan apartemen Kalibata City yang lokasinya bersebelahan dengan Taman Makam Pahlawan Kalibata. Masjid ini tidak berdiri sendiri atau terpisah di lahan yang berbeda tetapi menjadi bagian dari bangunan apartemennya itu sendiri, tepatnya di lantai basement Menara Cendana. Lazimnya masjid di lantai basement, interiornya memiliki banyak kolom atau tiang-tiang beton penyangga bangunan berbentuk segi empat.

Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk memperindah langit-langit masjid. Dindingnya pun tidak diberi interior berlebihan, hanya di bagian depan dekat ruang mihrab dindingnya dilapisi keramik dipadu cat tembok warna hijau, begitu juga beberapa tiang kolom di bagian depan. Ruang mihrab berbentuk ceruk, seluruh dindingnya dilapisi keramik, dan terdapat sebuah mimbar tempat khotib menyampaikan ceramah agama serta meja berukir lengkap dengan kursinya disediakan untuk para penceramah saat kajian digelar di masjid ini. Di sisi kanan dan kiri bingkai lengkung ruang mihrab terdapat hiasan kaligrafi berlafadz Allah dan Muhammad.

Karpet yang cukup tebal dan bersih menutupi seluruh lantai ruangan masjid. Pemasangan sejumlah pendingin ruangan dimaksudkan untuk mengurangi “kesumpekan” dan memberikan kenyamanan kepada jama’ah agar dapat khusyu dalam melaksanakan ibadah. Masjid ini juga menyediakan sarung dan mukena untuk memudahkan jama’ah yang mampir untuk beribadah sebelum melanjutkan perjalanannya. Letak apartemen Kalibata City memang persis di seberang stasiun Commuter Line sehingga banyak para pelintas yang mampir untuk melaksanakan sholat dan mendengarkan kajian.

Keberadaan masjid di sebuah apartemen sangat penting bagi penghuninya. Masjid di apartemen tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sarana bersosialisasi antarpenghuni hingga edukasi anak-anak.

Masjid Nurullah di apartemen Kalibata City merupakan salah satu masjid di apartemen yang dikelola dengan baik dan benar. Dalam bahasa Indonesia Nurullah memiliki arti ‘Cahaya Allah’.

Masjid Nurullah memiliki visi menegakkan ibadah hanya kepada Allah, menyebarkan ilmu serta mengajak manusia dari kegelapan (kekufuran) menuju terang benderang (tauhid).

Masjid Nurullah terletak di lantai dasar apartemen Menara Cendana. Lazimnya masjid di lantai basemen, interiornya memiliki banyak kolom atau tiang-tiang beton penyangga bangunan berbentuk segi empat.

Secara fisik, tak ada yang menonjol dari arsitektur Masjid Nurullah. Langit-langit masjid tidak memiliki dekorasi yang wah, begitu pula pada dindingnya yang tidak diberi interior berlebihan.

Meski demikian, Masjid Nurullah selalu disesaki jamaah saat ada sebuah kajian keagamaan. Ribuan jamaah tumpah ruah untuk mendengarkan ilmu agama atau mengikuti agenda keagamaaan lainnya seperti shalat Jumat, tarawih, itikaf, dan buka puasa bersama.

Masjid Nurullah dibangun tahun 2006, tetapi baru mulai aktif sejak tahun 2011. Pada awalnya jamaah shalat fardhu di masjid ini hanya dua shaff, tetapi saat ini ruang shalat utama bahkan harus dipakai bergantian.

Masjid ini memiliki daya tampung 1.000 jamaah, tetapi saat shalat Jumat masih membludak hingga ke luar. Agar kegiatan dapat terkoordinasi dengan baik maka dibentuklah Dewan Kemakmuran Mesjid Nurullah Kalibata City (DKM Nurullah-KC) yang ditetapkan dalam AD/ART tertanggal 28 Mei 2016.

DKM Nurullah-KC menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memakmurkan masjid dan menjadi sarana pembimbing umat, di antaranya kajian rutin, pendidikan, dan santunan. Kajian rutin tidak hanya ditujukan kepada umat muslim yang tinggal di kawasan apartemen saja tetapi juga masyarakat di sekitarnya dan siapapun yang ingin menghadirinya.

Kategori
Filosofi Haji Ibadah Inspirasi Islam Kebijakan Leadership Liputan Masjid Pribadi Sejarah Tokoh

Makam Rasulullah SAW yang berada di kawasan Raudhah (taman surga) di Madinah tak pernah sepi dari peziarah

Bila kita melaksanakan ibadah haji atau umrah, maka berziarah ke makam Rasulullah SAW tidak boleh dilewatkan. Makam Rasulullah SAW yang berada di kawasan Raudhah (taman surga) di Madinah tak pernah sepi dari peziarah. Di tempat ini, setiap peziarah dianjurkan untuk memperbanyak berdoa kepada Allah SWT.

Makam Rasul adalah salah satu tempat teristimewa di tanah suci. Sebab tempat ini merupakan ruang pribadi (kamar) Rasulullah dan istrinya, Aisyah. Mengapa Rasul dimakamkan di kamar Aisyah?
Menurut Muslim Nasution, dalam Tapak Sejarah: Seputar Mekah-Madinah, sebenarnya ketika Rasulullah SAW wafat, terjadi perdebatan di antara para sahabat. Para sahabat berbeda pendapat tentang lokasi pemakaman Rasul.

Ada sahabat yang memberi saran agar Rasulullah SAW dimakamkan di mimbarnya, tempat Rasul berkhutbah. Ada juga yang menyarankan lokasi makam Rasulullah di mihrabnya yakni tempat beliau mengimami shalat.
Di tengah perdebatan itu, Abu Bakar datang dan berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, tak seorang Nabi pun meninggal dunia kecuali dimakamkan di tempat dia meninggal.”

Apa yang disampaikan Abu Bakar pun menjadi penengah perdebatan yang terjadi di antara para sahabat. Sekaligus menjadi argumen mengapa Nabi Muhamad SAW dimakamkan di kamar Aisyah.
“Menurut petunjuk hadis Rasulullah bahwa para nabi dikuburkan di mana mereka wafat. Oleh sebab itu, disepakatilah untuk menguburkan Rasulullah di kamar Aisyah itu, di tempat beliau wafat.”

Ketika Nabi SAW wafat, para sahabat mencium bau yang sangat harum dari jasad Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari tentang kisah wafatnya nabi, bahwa ketika Abu Bakar datang dan membuka penutup wajah Rasul, Abu Bakar berkata: “Demi Allah dan ibuku, sungguh engkau tetap harum sewaktu hidup maupun mati.”

Kategori
Filosofi Inspirasi Islam Kebijakan Leadership Pemikiran Pribadi Sejarah Tokoh

“Dalam situasi apapun, jangan biarkan emosimu mengalahkan kecerdasanmu.”~ Buya Hamka

Berapa sering kita menggunakan emosi saat membuat keputusan penting dalam hidup lalu saat tersadar menyesali apa yang telah terlanjur dilakukan.


Berapa sering dari kita terdera emosi yang terperangkap menjadi trauma lalu berlakunya rentetan sama dalam hidup dan kita bertanya betapa silapnya kita.


Berapa ramai yang membiarkan emosi dipendam dan tidak diurus dengan baik hingga menyebabkan terjentik sedikit mampu menjadi bom jangka.


Berapa sering dari kita yang emosinya terdera t\nampak kuat di luarnya namun merana.


Berapa sering dari kita ingin kaya dan berjaya tapi asyik tetap di kondisi yang sama karena emosi terpendam tidak diluruskan dengan baik.


Saat kecerdasan dikalahkan oleh emosi, kita mulai melihat kehancuran diri


Uruslah emosi dengan baik demi kesejahteraan dan kebahgiaan hati. Demi mengelakkannya menjadi trauma tanpa kita sadari. Dan bermain tanpa sadar berulang kali tanpa kita ketahui

Buya Hamka – Ulama Besar dengan Deretan Karyanya

gambar-buya-hamka-uangonline,com

Seorang Buya Hamka adalah orang yang memiliki keahlian di banyak bidang ilmu. Beliau termasuk ulama besar Indonesia yang dikenal karena keberhasilannya dalam menguasai berbagai bidang ilmu secara otodidak. Beliau bisa dikatakan sebagai definisi dari seorang teladan. Berkat kepandaiannya, maka jabatan dan pangkat pun mengikuti, namun ia tidak tergiur hingga kemudian menjadi tidak amanah. Berikut penjelasan mengenai seluk-beluk kehidupan seorang Buya Hamka.

Biografi

Laki-laki kelahiran Molek, Maninjau, Sumatera Barat pada tanggal 17 Februari 1908 ini merupakan seorang ulama, politikus, sejarawan, dan sastrawan yang sangat terkenal di Indonesia. Beliau lahir dengan nama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah, namun beliau lebih dikenal dengan panggilan HAMKA yaitu merupakan gabungan dari huruf depan di setiap kata dalam nama panjangnya. Kata “buya” sendiri adalah julukan kepada seorang ahli agama di daerah Minangkabau. Julukan beliau dapatkan dikemudian hari berkat kontribusinya dalam agama Islam.

Riwayat Pendidikan Buya Hamka

Seorang Hamka muda selalu berkelana, oleh karena itu beliau tidak pernah menetap lama di suatu tempat. Pendidikan sekolah dasarnya pun tidak seluruhnya beliau tamatkan di daerah asalnya, melainkan hanya dua tahun yaitu sampai kelas dua. Ketika berumur 10 tahun, beliau kemudian ikut sang ayah yang berhijrah ke Padang Panjang serta mendirikan Sumatera Thawalib di sana. di situ pula lah Hamka muda tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar dan memperdalam ilmunya khususnya agama dan bahasa Arab. 

Selain itu, tak berhenti hanya belajar di Sumatera Thawalib beliau juga belajar tentang agama di surau dan di masjid yang pengajarnya pun merupakan ulama-ulama terkenal. Ulama-ulama tersebut di antaranya adalah Syeikh Ibrahim Musa, Sutan Mansur, Ki Bagus Hadikusumo, Syeikh Ahmad Rasyid, dan R.M. Surjopranoto. Para ulama tersebut telah dikenal secara luas di Padang Panjang dan telah terbukti kemampuannya perihal ilmu agama.

Terkenal sebagai pengelana sejak muda, beliau pun diberi gelar “Si Bujang Jauh” oleh sang ayah. Enam tahun berselang semenjak kedatangannya di Padang Panjang, beliau kembali berkelana ke tanah Jawa pada umur 16 tahun. Di Jawa, beliau mempelajari tentang gerakan Islam modern dari para ahlinya. Guru-guru beliau di Jawa adalah HOS Tjokroaminoto dan KH Fakhrudin. Dalam prosesnya beliau mengikuti banyak kegiatan diskusi dan pelatihan pergerakan Islam yang diadakan di Abdi Dharmo Pakualaman, Yogyakarta.

Riwayat Karir Buya Hamka

gambar-buya-hamka-muslimobsession,com
Gambar Buya Hamka, foto oleh Muslimobsession. com

Awal karier Hamka adalah sebagai seorang guru agama di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan pada tahun 1927 yaitu saat beliau berusia 19 tahun. Dua tahun kemudian yaitu pada tahun 1929 beliau hijrah ke Padang Panjang dan dilantik menjadi seorang dosen di Universitas Islam, Jakarta dan pada 1957-1958 di Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang. Setelah itu beliau dianugerahi gelar profesor oleh Universitas Mustopo, Jakarta dan diangkat sebagai rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta. 

Pada tahun 1949 yaitu setelah perjanjian Roem-Royen, beliau berpindah ke Jakarta kemudian memulai karirnya di Departemen Agama. Bermula dari tahun 1951-1960 beliau yang awalnya hanya pegawai biasa kemudian dilantik sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama. Hingga kemudian pada 26 Juli 1977 beliau menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tetapi mengundurkan diri karena kekecewaannya terhadap pemerintah Indonesia yang tidak menghiraukan nasihat darinya.

Aktivitas Organisasi

Dalam bidang organisasi, seorang Buya Hamka aktif di organisasi Muhammadiyah. Beliau sudah mulai aktif dari awal gerakan tersebut melawan bid’ah, khurafat, dan tarekat di Padang Panjang hingga beliau mendirikan pusat pelatihan pendakwah Muhammadiyah. Posisi tertinggi yang beliau peroleh di organisasi ini adalah dipilihnya Buya Hamka sebagai penasihat pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Aktivitas Politik

Kiprahnya dalam dunia politik banyak membuahkan pendapat yang bergesekan dengan pendapat politisi yang lain. Beliau selalu mengemukakan fatwa yang berkontradiksi dengan kebanyakan orang. Salah satu isi pidatonya yang sangat kontroversial adalah beliau dan partainya Masyumi menghendaki agar sila pertama dalam pancasila untuk diubah menjadi seperti pada Piagam Jakarta yang berbunyi kewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi pemeluknya. Tentu saja hal tersebut mendapat banyak pertentangan dari politisi lain dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Aktivitas Sastra

Memiliki banyak pengalaman dalam bidang kesusasteraan, seorang Buya Hamka merupakan seorang wartawan, penulis, editor, dan penerbit di berbagai media. Media-media tersebut adalah media yang mengangkat tema mengenai Islam, meliputi Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Selain itu, beliau juga menghasilkan beberapa karya ilmiah, fiksi berupa novel dan cerpen. Karya ilmiahnya yang paling terkenal adalah Tafsir Al-Azhar yang diterbitkan sebanyak lima jilid.

Untuk karya berupa novel dan cerpen, cerita-cerita tersebut bernuansa roman seperti Di Bawah Lindungan Ka’bah, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Dalam Lembah Kehidupan, dan masih banyak lagi. Karya-karyanya tersebut bahkan terkenal hingga luar negeri seperti Malaysia dan Singapura yang kemudian diadopsi sebagai buku teks kesastraan di sana.

Wafatnya Buya Hamka

Buya Hamka yang merupakan seorang ulama besar di Indonesia wafat pada tanggal 24 Juli 1981 yaitu saat berusia 73 tahun. Jasa-jasa beliau dalam dunia Islam sangat besar. Hal tersebut didukung dengan karya-karyanya yang masih dipelajari dan dinikmati hingga saat ini. 

Kategori
Filosofi Indonesia Inspirasi Kebijakan Leadership Liputan Pahlawan Sejarah Tokoh

Lintasan Sejarah Berabad Hubungan Persaudaraan Yang Hakiki antara Indonesia dan Turki

Masih ingat dengan gempa di Provinsi Aceh, dengan kekuatan magnitudo 9.1 sampai 9.3. Sehingga tsunami melanda.

Seperti diketahui mulai dari pemerintah pusat, hingga berbagai negara memberikan bantuan termasuk Turki.

Atas jasa-jasanya, Turki yang sedang dilanda musibah gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8. Kini Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan ke Turki pascagempa.

Sebagai informasi, gempa yang berkekuatan Magnitudo 7,8 mengguncang sebagian wilayah Turki terjadi pada Senin 6 Februari 2023 dini hari.

Hal tersebut dikatakan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin. Menurutnya, Turki merupakan salah satu negara yang paling awal mengirim bantuan ketika terjadi tsunami di Aceh.

Menurut Wapres, komunikasi untuk mengirimkan bantuan ke Turki juga sudah dilakukan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

“Kalau Turki itu kan dulu ketika ada tsunami di Aceh dia juga paling awal ikut membantu,” katanya usai melakukan peninjauan pembangunan smelter (pabrik pemurnian) Tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated dan Industrial Port Estate (JIIPE) Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

“Oleh karena itu tadi juga dengan Presiden kita bicara-berbicara dengan pak Menhan Prabowo kita akan segera mengirim misi bantuan ke (Turki),” imbuhnya.

Pengiriman bantuan ini merupakan bagian daripada tanggung jawab internasional. “Itu bagian daripada tanggung jawab internasional kita. Di dunia ini memang mesti saling membantu, itu sudah menjadi tradisi kemanusiaan,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia telah mengirimkan paket bantuan bencana pertamanya ke Turki dan saat ini berencana untuk mengirim lebih banyak bantuan ke Ankara dan Damaskus, sementara sejumlah upaya bantuan kemanusiaan independen juga bermunculan di antara organisasi donor dan komunitas kesehatan. Presiden Jokowi turun ke Twitter pada hari Selasa untuk menyampaikan belasungkawa terdalam kepada rakyat Turki dan Surya setelah gempa mematikan, yang diikuti oleh gempa kedua berkekuatan 7,5 serta serangkaian gempa susulan yang merobohkan lebih banyak bangunan yang telah bertahan. getaran besar pertama. “Pikiran dan doa kami bersama keluarga dan korban. Indonesia berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Türkiye [sic] dan Suriah,” cuitnya

Bantuan yang dikirimkan Pemerintah Indonesia untuk meringankan penderitaan penyintas gempa bumi di perbatasan Turki Suriah telah tiba. Pengiriman personel penyelamat dan bantuan-bantuan selanjutnya terus dimatangkan.

Bantuan berupa bahan makanan sebanyak satu kontainer itu tiba di Kota Gaziantep setelah melalui perjalanan darat selama 34 jam dari Istanbul. Menurut KBRI Ankara, dalam kondisi normal perjalanan itu semestinya dapat ditempuh dalam waktu 11 jam.

“Turki adalah salah satu negara yang paling dahulu hadir saat bencana Tsunami Aceh 2004 dan bencana Palu 2018. Demikian pula saat wabah Covid-19 varian Delta pada 2021 dan Turki juga membantu obat-obatan dan ventilator meski tidak diminta oleh Indonesia,” ujar kata Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangannya pada Kamis (9/2).

Saat ini, lanjut Iqbal, Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan bantuan kemanusiaan tahap berikutnya melalui koordinasi antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Luar Negeri.

Presiden RI Joko Widodo sebelumnya telah meminta agar sebagai negara sahabat dekat Pemerintah Indonesia segera mengirimkan bantuan yang dibutuhkan di daerah gempa di Turki. “Ini adalah bantuan kemanusiaan dalam bentuk logistik pertama dari negara ASEAN yang tiba di lokasi bencana,” kata Lalu Muhamad Iqbal.

Bantuan tersebut diserahkan oleh Dubes Iqbal kepada perwakilan Bulan Sabit Merah Turki (Kizilay) pada Rabu (8/2) pukul 13.00 waktu setempat.

Seorang wanita Indonesia dan keluarganya termasuk di antara mereka yang tewas dalam gempa berkekuatan 7,8 SR yang melanda Turki pada hari Senin 6 Februari 2023, KBRI Ankara mengkonfirmasi pada hari Rabu. Memasuki upaya pencarian dan penyelamatan pascagempa, kedutaan mengumumkan dua orang Indonesia pertama yang dikonfirmasi tewas dalam bencana tersebut. Juga diumumkan bahwa 123 orang, termasuk dua warga Malaysia dan seorang warga negara Myanmar, telah dievakuasi ke tempat aman. Tiga tim dari kedutaan dikerahkan dalam kondisi musim dingin yang membekukan saat mereka tiba untuk membantu mengevakuasi ratusan warga mereka dari empat wilayah yang paling parah terkena dampak di Diyarbakir, Gaziantep, Hatay dan Kahramanmaras.

Adegan kehancuran total mengisi rekaman yang diambil oleh pejabat Indonesia yang berbasis di Turki saat mereka melewati gedung-gedung yang runtuh dan infrastruktur publik. Jenazah warga asli Bali Nia Marlinda, anaknya yang berusia 1 tahun, berkewarganegaraan ganda Indonesia-Turki, dan suami berkebangsaan Turki ditemukan terkubur di bawah reruntuhan di Kahramanmaras, kata Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan pers. “Almarhum dan keluarganya akan dikebumikan di Kahramanmaras hari ini [Rabu],” kata Iqbal. Tim evakuasi di Kahramanmaras yang dipimpin atase pertahanan kedutaan akan memastikan jenazah Nia ditangani dengan hati-hati dan kerabatnya di Indonesia diberitahu tentang kepergiannya.

Beberapa ekspatriat Indonesia lainnya masih belum ditemukan, termasuk dua terapis spa di Dyarbakir dan seorang WNI di Gaziantep, yang kematiannya sebelumnya dilaporkan oleh media lokal tetapi belum terverifikasi. Pernyataan kedutaan menambahkan bahwa seorang wanita dan dua anaknya, yang tinggal di Hatay dan sebelumnya tidak dapat dihubungi, ditemukan hidup dan sehat dan telah dievakuasi ke tempat aman. “Alhamdulillah, tim KBRI telah tiba di lokasi yang paling parah terkena gempa untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI ke Ankara, sesuai instruksi Presiden,” kata Iqbal, Rabu, merujuk pada Presiden Joko “Jokowi ”Widodo. “Saya sudah minta kepada masyarakat yang kami evakuasi untuk segera menginformasikan kepada kerabatnya di Indonesia bahwa mereka aman untuk meminimalisir shock,” imbuhnya. Jumlah korban tewas gabungan dari bencana yang melanda wilayah di Turki dan barat laut Suriah telah melampaui 11.200 pada hari Rabu, menurut berbagai kantor berita.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Pemerintah membentuk tim pengiriman bantuan pemerintah Republik Indonesia untuk Bencana Gempa Turki-Suriah. Tim akan dikoordinasikan oleh BNPB untuk mempercepat pengiriman bantuan.

“Pemerintah juga akan membentuk tim pengiriman bantuan pemerintah Republik Indonesia untuk Bencana Gempa Turki akan dikoordinasikan oleh BNPB,” kata Muhadjir dalam siaran persnya, Kamis (9/2).

Muhadjir mengatakan, Tim bantuan terdiri dari; Tim Emergency Medical Team (EMT) berupa tenaga medis yang dikoordinasikan oleh Kemenkes dan Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) dikoordinasikan oleh BASARNAS. Muhadjir mengatakan, pembentukan tim ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta percepatan pengiriman bantuan ke Turki dan Suriah.

Muhadjir mengatakan, tim yang akan diberangkatkan terlebih dahulu adalah personel yang akan dikoordinasikan oleh BNPB. Selain itu, Menko PMK menambahkan agar mempersiapkan anggaran untuk segera diputuskan beserta dukungan transportasi.

“Saya tadi baru menghadap Presiden tentang rencana pemerintah untuk memberikan bantuan di Turki dan Suriah. Intinya Presiden memberikan perintah kepada Menko PMK untuk mengkoordinasikan bantuan ke Turki dan Suriah secepat mungkin,” katanya.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menjelaskan, Kementerian Kesehatan telah membentuk Emergency Medical Team (EMT) yang merupakan tim medis darurat atau emergency yang diturunkan untuk membantu menangani korban di lokasi bencana.

Untuk minggu pertama, lanjut Dante, layanan yang paling penting adalah gawat darurat dan prosedur bedah karena korban gempa banyak yang patah tulang dan perlu dioperasi karena luka. Kemudian untuk minggu kedua, adalah penanganan penyakit menular dan penyakit kronik yang berkaitan dengan situasi kondisi tempat pengungsian yang tidak higienis.

“Kementerian Kesehatan akan memberangkatkan 6,8 ton logistik kesehatan yang akan dikirimkan sesuai perencanaan prosedur medik yang telah direncanakan pada minggu pertama dan kedua,” kata Dante.

Gempa berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang perbatasan Turki-Suriah Senin dini hari lalu menghancurkan berbagai infrastruktur, bangunan serta rumah warga. Gempa yang terjadi saat orang tertidur pulas ini mengakibatkan banyak korban jiwa.

Bantuan kemanusiaan tersebut mencakup pengiriman tim Medium Urban Search and Rescue BASARNAS, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan, personel TNI dan Polri serta bantuan lainnya yang diperlukan dan akan diberangkatkan dalam beberapa hari ke depan, katanya.
Polri juga akan mengirimkan personel bantuan dalam rangka operasi kemanusiaan untuk membantu masyarakat korban gempa di Turki-Suriah. “Rencana Bapak Kapolri untuk mengirim pasukan SAR Polri dalam operasi kemanusiaan di Turki,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Kamis.

Rencananya, pengiriman personel Polri ke Turki dilepas secara resmi oleh Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto, Kadivhubinter Polri Irjen Krishna Murti, dan Kapusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana di Lapangan Baharkam, Mabes Polri, Kamis ini pukul 15.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, dalam operasi kemanusiaan itu Polri mengirimkan tiga tim di bawah koordinasi Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam). Di antaranya tim kesehatan yang terdiri atas dokter spesialis dan perawat; tim forensik dari Disaster Victim Identification (DVI) Polri; serta tim K-9 (anjing pelacak).

Seluruh tim akan dilepas keberangkatannya ke Turki guna memperkuat tim bantuan operasi kemanusiaan Pemerintah Indonesia di bawah Kemenko PMK.

Hingga Kamis pagi, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah mencapai 12.000 orang. Menurut the Guardian, dari jumlah itu sekitar 2.992 orang meninggal di Suriah, sedangkan hampir 9.100 lainnya di Turki.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan bahwa jumlah korban meninggal dunia di negaranya sampai Kamis adalah 9.057 jiwa. Sementara itu, otoritas pertahanan sipil Suriah menyebutkan kebanyakan korban jiwa di negaranya berada di Suriah bagian barat laut.

Suriah kabarnya mengalami kelangkaan kantong jenazah dan upaya penanganan bencana yang tidak terkoordinasi. “Perbedaan antara Turki dan Suriah adalah bahwa di Turki ada upaya terkoordinasi dalam pencarian dan penyelamatan, sedangkan di Suriah itu hal itu tak terjadi,” kata Salah Aboulegasem, pekerja bantuan pada Islamic Relief di Kota Gaziantep, Turki.

Terlepas dari jarak geografis, telah ada hubungan komersial, diplomatik dan militer antara Turki dan Indonesia sejak kerajaan Kesultanan di Aceh. Hubungan ini terjadi terutama pada abad ke-16 dan ke-19. Catatan resmi dalam Catatan Mühimme yang dikeluarkan oleh Divan-i Humayun (Pemerintah Utsmani) menyebutkan kedatangan utusan Aceh ke Istanbul dan permintaan bantuan militer dari Turki serta tentang persiapan kampanye angkatan laut ke Sumatera untuk mendukung Aceh pada 1567. Mengenai hubungan abad ke-19, sumber-sumber Turki memusatkan perhatian pada kedatangan delegasi Aceh ke Istanbul pada tahun 1851 dan 1873.

Sumber-sumber ini berasal dari berbagai kantor pemerintah, dan terutama terkait dengan pembaruan kompromi kesetiaan abad ke-16 dan Permintaan perlindungan rakyat Aceh dari Kesultanan Utsmaniyah. Kehadiran orang-orang Turki di wilayah itu juga dicatat oleh musafir Muslim Afrika Utara yang terkenal, Ibni Battuta (w.1369), yang mengunjungi Kesultanan Samudra-Pasai di Sumatera bagian utara dalam perjalanannya ke Cina pada tahun 1345 dan 1346. Ia menyebutkan bahwa tradisi negara bagian kesultanan ini mirip dengan tradisi Kesultanan Turki Delhi di India. Ia juga bercerita tentang seorang ratu yang berbicara bahasa Turki dengan dirinya sendiri di sebuah pulau bernama Tawalisi. Namanya diberikan dengan kata Turki sebagai bahasa Urduja.

Pada satu kesempatan Cucu Sultan Aceh yang juga pemimpin Darud Donya Cut Putri mengucapkan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan, yang ikut memperingati 17 Tahun Tsunami Aceh.

Cucu Sultan Jauharul Alamsyah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam itu juga berterima kasih kepada Erdogan, yang khusus menyebutkan tentang kisah nenek moyang bangsa Aceh Sultan Alaiddin Riayat Syah Al Kahhar (1539-1572), yang meminta bantuan kepada nenek moyang Presiden Erdogan Sultan Sulaiman Al Qanuni (1520-1566) Turki Utsmani, dalam melawan Imperialisme Portugis di Malaka.

Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Turki Erdogan telah menyapa rakyat Aceh melalui rekaman video dalam rangka memperingati 17 tahun tsunami Aceh. Erdogan juga menyebut tentang Sultan Aceh yang meminta bantuan kepada Turki.

“Rakyat Aceh amat bahagia dan berterima kasih kepada Presiden Erdogan, yang menyatakan bahwa Turki akan selalu mendukung Aceh dan akan terus melanjutkan hubungan persaudaraan kita”, kata Cut Putri (28/12/2021).

Sejak ratusan tahun lalu hingga kini, Turki memiliki nilai istimewa di hati rakyat Aceh. Turki telah banyak berjasa kepada Aceh. Dukungan dan bantuan Turki adalah kebanggaan tersendiri bagi rakyat Aceh.

Persaudaraan antara Negara Turki dan Negara Aceh telah terjalin ratusan tahun. Pada zaman dahulu ketika Aceh berada dalam kondisi darurat, utusan Sultan Aceh Panglima Nyak Dum datang ke Turki meminta bantuan, dengan membawa satu kapal penuh berisi lada dan berbagai hadiah lainnya. Karena dua tahun menunggu, hanya tersisa secupak lada untuk diberikan ke Turki, namun Turki tetap membantu dengan sepenuh hati, dan memberikan bantuan meriam, persenjataan serta mengutus ratusan perwira Turki terpilih untuk membantu Negara Aceh.

Para perwira dan panglima perang Turki Utsmani kemudian menetap dan berketurunan di Aceh selama bergenerasi-generasi, menjadi para Raja dan Ulama yang menjalankan Kesultanan Aceh Darussalam. Sehingga bagi orang Turki, Aceh adalah keturunan dari pendiri Kekhalifahan Turki Utsmani yakni Ghazi Osman (1258-1326). Semangat kepahlawan pendiri Kekhalifan Turki Utsmaniyah itu terus menginspirasi Aceh hingga hari ini.

Sejak dulu para Sultan Aceh telah menjalin hubungan sangat dekat dengan Khalifah Turki Utsmani. Negara Kesultanan Aceh Darussalam sangat maju di berbagai bidang ilmu pengetahuan juga teknologi, kemajuan itu bertambah pesat saat Kesultanan Aceh Darussalam menjalin hubungan yang erat dengan Kesultanan Turki Utsmani. Kini jejak para Khalifah Turki Utsmani dilanjutkan oleh Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan dalam membantu Aceh.

Cut Putri berharap hubungan kerjasama antara Aceh dan Turki terus berlanjut di masa-masa yang akan datang.

“Banyak hal yang dapat dikerjasamakan antara Aceh dan Turki. Kita memiliki banyak persamaan, karena bangsa Aceh dan bangsa Turki berasal dari nenek moyang yang sama. Peradaban Aceh turut dibangun oleh Turki. Kita adalah keluarga besar yang satu”, jelas Cut Putri.

“Insya Allah hubungan persaudaraan antara Aceh dan Turki terus terbina hingga akhir zaman kelak. Semoga Allah selalu memuliakan dan meninggikan derajat pemimpin bangsa Turki Erdogan yang mau membantu bangsa Aceh, dan telah bersedia menunjukkan perhatiannya secara langsung terhadap apa yang kini sedang terjadi di Aceh”, tutup Pemimpin Darud Donya Cut Putri.

Ikatan sejarah antara provinsi Aceh di Indonesia dan Turki dapat menjadi aset saat ini dan membantu menjalin hubungan yang lebih kuat antara Jakarta dan Ankara, menurut seorang pejabat tinggi.

“Potensi yang kita miliki khususnya di provinsi Aceh dapat menjadi peluang untuk memperkuat hubungan perdagangan, investasi, pendidikan, pariwisata, dan sosial budaya dengan pemerintah Turki,” kata Nova Iriansyah, gubernur provinsi di Pulau Sumatera

Ia menceritakan kepada hadirin tentang eratnya hubungan Kerajaan Aceh Darussalam dengan Kesultanan Utsmaniyah sejak era Sultan Ali Mughayat Syah.

“Kalau kita kaji secara historis, kedua negara ini telah menjalin hubungan politik dan perdagangan jauh sebelum terjalinnya hubungan diplomatik RI-Turki pada tahun 1950,” ujarnya.

Untuk meningkatkan ekonominya dan mengusir penjajah Portugis dari Selat Malaka, Kerajaan Aceh Darussalam meminta bantuan dari Kerajaan Ottoman yang dipimpin oleh Sultan Suleiman I – Suleiman yang Agung – pada tahun 1547, kata gubernur.

Saat itu, lanjutnya, utusan dari Aceh datang ke Istanbul untuk meminta bantuan militer berupa angkatan laut dan meriam untuk melawan Portugis.

“Permintaan itu dikabulkan oleh Sultan Suleiman I yang merasa bertanggung jawab melindungi kapal-kapal Muslim dari serangan Portugis,” kata Iriansyah seraya menambahkan, perjalanan heroik pertama para utusan itu tercatat dalam Kisah Meriam Lada Secupak.

Ia berharap sejarah bisa menjadi pendorong penguatan kerja sama antara Turki dan Indonesia, khususnya Provinsi Aceh.

Ngurah Swajaya, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri, mengatakan ada kebutuhan untuk merevitalisasi hubungan Indonesia-Turki, menambahkan bahwa penting untuk melibatkan Aceh dalam proses tersebut.

“Aceh memiliki hubungan sejarah yang baik dengan Turki, dan ini sangat berharga,” kata Swajaya, Dirjen Urusan Amerika dan Eropa.

Selain aspek sejarah, Aceh juga memiliki potensi besar di bidang lain, khususnya bidang ekonomi, tambahnya.

“Saya percaya Indonesia dan Turki dapat menjadi mitra yang ideal untuk kerja sama pembangunan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan,” ujarnya.

Dari Januari hingga Oktober tahun ini, total perdagangan antara Indonesia dan Turki mencapai $1,07 miliar.

Kedua negara telah menetapkan target volume perdagangan $10 miliar pada tahun 2023.

Saat ini, hubungan Indonesia dan Turki sangat baik dan jauh lebih kuat dari sebelumnya. Hal itu terlihat dari intensifikasi pertemuan dan kontak secara berkala antara pimpinan, menteri dan pejabat pemerintah, politisi, akademisi dan mahasiswa, serta pelaku bisnis. Kedua negara telah menegaskan kembali keinginan kuat untuk meningkatkan hubungan bilateral melalui kerja sama praktis yang berkelanjutan di bidang yang lebih luas dan menjalin kemitraan berwawasan ke depan. Kedua negara juga berjanji untuk memperdalam hubungan ekonomi dan membangun sinergi antara ekonomi publik dan swasta. Kontak antara masyarakat kedua negara juga semakin intensif. Jumlah orang yang datang dan berkunjung dari dan ke kedua negara telah meningkat.

Hingga saat ini, Indonesia dan Turki telah menandatangani sejumlah perjanjian atau kesepakatan bilateral, antara lain:

  • Perjanjian Dagang (14 September 1958)
  • Kesepakatan Budaya (18 Agustus 1973)
  • MoU Kerjasama Jasa Konstruksi (12 Maret 1982)
  • Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik (18 Desember 1982)
  • Risalah yang Disetujui Sesi Pertama Komisi Gabungan untuk Kerjasama Ekonomi dan Teknik (15 Januari 1985)
  • Risalah yang Disetujui dari Sesi Kedua Komisi Bersama untuk Kerjasama Ekonomi dan Teknik (27 Januari 1988)
  • Perjanjian Angkutan Udara terkait Angkutan Udara Berjadwal (18 Februari 1993)
  • MoU antara Asosiasi Kamar Dagang dan Bursa Efek Turki (TOBB) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) (18 Februari 1993)
  • Persetujuan Pembentukan Dewan Bisnis (12 Januari 1995)
  • MoU dan Protokol Kerjasama Pertanian (30 Mei 1995)
  • Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (25 Februari 1997)
  • Risalah yang Disetujui Sesi Kelima Komisi Bersama untuk Kerjasama Ekonomi dan Teknik (17 Juni 2005)
  • Perjanjian Investasi (25 Februari 1997)
  • MoU antara Otoritas Pengembangan Industri Batam Republik Indonesia dan Perusahaan Pengoperasian dan Pengembangan Zona Bebas Aegean di Turki (17 Juni 2005)
  • Protokol Penerbitan Prangko Bersama (17 Juni 2005)
  • MoU Kerjasama Pariwisata (6 Oktober 1993)
  • MoU antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Republik Indonesia dan Dewan Riset Ilmiah dan Teknis Turki tentang Kerjasama Ilmiah dan Teknologi (17 Juni 2005)
  • MoU antara Badan Standardisasi Nasional Republik Indonesia dan Lembaga Standar Turki untuk Kerjasama Teknik (17 Juni 2005)
  • Protokol Kerjasama antara Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Republik Indonesia dan Pusat Promosi Ekspor Turki (IGEME) (17 Juni 2005)
  • Risalah Komisi Bersama untuk Kerjasama Ekonomi dan Teknik (13 Oktober 2006)
Kategori
Anak Ayah Cucu Filosofi Ibadah Inspirasi Islam Kebijakan Keluarga Pemikiran Pribadi

Profesor Kehidupan: Seorang kakek tua di busway sejak awal naik sampai mau turun di Harmoni terus membaca Qur’an dengan seksama

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat hari Jum’at berkah.

Suatu malam saat pulang naik Trans Jakarta dari Lebak Bulus menuju Cempaka Putih sekali lagi saya mendapat Kuliah dari Profesor Kehidupan. Seorang diri kakek tua di depan saya sejak awal naik sampai mau turun di Harmoni terus membaca Qur’an dengan seksama walaupun keadaan yang sangat gaduh suara mesin bus. Beliau sekali-kali menengok halte-halte pemberhentian, mungkin takut terlewati.

Sungguh perilakunya menjadi inspirasi diri sebagai bagian mengikuti kurikulum Universitas Kehidupan. Itulah mengapa saya sering menikmati perjalanan menggunakan transportasi umum dibandingkan mengendarai kendaraan sendiri terutama di Jakarta dengan pertimbangan dari sisi Ipoleksosbud Hankamrata.

Adalah sebuah kisah tentang seorang kakek tua yang hidup bersama cucu satu-satunya. Sang kakek Pembaca Al-Qur’an adalah seorang muslim yang taat, tiada hari dalam hidupnya tanpa membaca Alqur’an. Si Cucu yang melihat betapa sang kakek begitu khidmat membaca Alquran penuh dengan penghayatan, bertanya:

“Kek…!! Mendengar kakek membaca AlQuran, aku merasa hatiku sejuk sekali. Aku ingin sekali bisa memahaminya sebagaimana kakek. Tapi aku tidak mampu, adapun yang aku pahami, aku lupakan secepat aku menutup buku”

Adakah manfaat-nya kita membaca AL-QURAN tanpa mengetahui ARTINYA?

Sang kakek seakan tidak menghiraukan pertanyaan cucunya yang masih muda itu. Dia malah mengajak cucunya itu keluar rumah.

Sang kakek mengambil sebuah ember kotor (bekas mengangkut tanah liat), lalu dilubangilah ember itu di bagian bawah dan samping-sampingnya, beberapa lubang.

Si Cucu dengan keheranan dan rasa penasaran ingin mengetahui apa yang hendak dilakukan oleh kakek kesayangannya itu.

“Anakku…! Bawalah ember ini ke sungai, kemudian bawalah kembali kemari dengan sudah terisi penuh air.”

Si Cucu tentunya sadar, bahwa ember tersebut sudah bocor, maka mau tidak mau dia harus berlari setelah mengisi ember tersebut dengan air.

Si Cucu pun menyanggupinya. Dan pergilah dia ke sungai untuk mengisi ember tersebut dengan air, kemudian dia berusaha berlari sekencang-kencangnya agar setibanya di tempat kakeknya airnya masih penuh.

Dia pun melakukannya dengan sungguh-sungguh. Tapi setibanya di tempat kakeknya, ternyata tidak sedikit pun air yang tersisa. Semua airnya habis tertumpah sebelum tiba di tempat kakeknya.

Sang kakek sesekali menertawakannya. Dan berkata, “Kali ini kau harus berusaha berlari lebih cepat lagi. AYO KAMU PASTI BISA….!”

Si Cucu pun berusaha lebih semangat lagi. Sampai akhirnya…!!! Dengan terengah-engah dia berkata kepada kakeknya, “Kek…! Aku rasa ini mustahil secepat apapun aku berlari, air tersebut akan lebih dulu habis sebelum aku sampai disini. Jadi ini suatu hal yang percuma”

Dengan tersenyum sang kakek berkata, “Anakku kamu pikir semua ini percuma? Sekarang coba lihat ini……….”

Kakek menunjuk ke ember yang dipegang cucunya tersebut. Dan berkata, “Bukankah ember yang kau pegang tersebut sebelumnya kotor sekali?”
“Lihatlah sekarang, sudah menjadi ember yang bersih…! Luar dan dalam”
“Anakku hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Al-Quran. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya lagi, kamu akan berubah, luar dandalam… Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita.”

DIALOG

Membaca Al Qur’an tanpa mengetahui Artinya

Pertanyaan:
So’al :
Ada seorang Muballig moderen mengatakan di atas podium, bahwa membaca Qur’an tanpa mengetahui artinya tidak berpahala. benarkah pendapat muballig itu ?

Jawab :
Tidak Benar
Membaca Al Qur’an tanpa mengetahui artinya berpahala dan pahala itu besar, membaca Qur’an dengan mengetahui artinya pehalanya lebih besar lagi
Dalilnya adalah :
salah satunya tersebut dalam Hadits Termizi yang berbunyi :
عن عبد الله بن مسعود يقول قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول ألم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف ( رواه الترمذي )
Artinya :
Dari Abdullah Bin Mas’ud Ra. beliau berkata : Berkata rasullah SAW. Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur’an maka ia dapat 1 pahala dan pahala itu akan diganda 10 kali lipat. saya tidak mengatakan “ Alif Lam Mim “ itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf dan Lam satu huruf dan Mim satu huruf . (HR. termizi, Kitab Sunan Termizi jilid XI halaman 34).

Jelas, bahwa membaca satu alif saja dapat pahala, sedangkan alif itu tidak ada artinya atau kita tidak tahu artinya.

Alif yang dikatakan Nabi berpahala membacanya ilah alif yang ada dalam kalimat “Alif Lam Mim “yang termaktub dalam Qur’an suci pada permulaan surat Al baqarah.

Si Pembaca mendapat pahala, kata nabi. beliau tidak mensyaratkan bahwa bacaan itu mesti dengan tahu maknanya.
Semoga Bermanfaat.

Source: IG @Syekh.jalal

Kategori
Filosofi Ibadah Ilmiah Inspirasi Islam Kebijakan Leadership Masjid Pahlawan Pribadi Tokoh

Hidup tidak hanya memerlukan dorongan (Thrust) tapi juga keyakinan (Trust) untuk menjunjung kebenaran (Truth) – Djadja Achmad Sardjana

Hidup tidak hanya memerlukan dorongan (Thrust) tapi juga keyakinan (Trust) untuk menjunjung kebenaran (Truth)
– Djadja Achmad Sardjana


Islam adalah hidayah Allah, agama semua nabi, dan kitab suci Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam yang dianut oleh hampir seperempat penduduk dunia hari ini. Tidak ada satu buku dan kitab yang paling banyak dibaca dan dihafal di seluruh dunia serta dikaji dari berbagai perspektif keilmuwan melebihi Al-Quran.

Al-Quran menyuruh manusia belajar dari sejarah dan mengambil perbandingan dari kejayaan dan kejatuhan umat-umat terdahulu dalam rangka menghadapi masa depan. Pesan-pesan samawi dalam Al-Quran sejalan dengan semua tingkatan perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban. Umat Islam di masa lalu mencapai zaman kejayaan dan menjadi trendsetter kemajuan peradaban dunia dalam abad 7 – 13 M adalah karena mengamalkan Api Islam, menurut istilah Presiden RI Pertama Soekarno, yang bersumber dari Al-Quran.

Al-Quran mendorong manusia agar mengembangkan kemampuan berpikir seimbang dengan kemampuan berzikir, mengingat Allah. Al-Quran menginspirasi perkembangan ilmu pengetahuan dan mengajarkan peran dan tanggungjawab manusia yang diberi amanah ilmu. Al-Quran sebagai pedoman hidup (manhaj al-hayah) menuntun umat manusia agar memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ada empat fakta seputar Al-Quran sesuai surat Al-Israa [17] ayat 105 dan Al-Hijr [15] ayat 9 sebagaimana disimpulkan oleh H.S.M. Nasaruddin Latif dalam tulisannya Fakta dan Data Al Quran (1391 H). Pertama, Kitab Suci Al-Quran adalah benar-benar Wahyu Ilahi yang diwahyukan-Nya kepada Nabi/Utusan-Nya, Muhammad SAW. Kedua, Kitab Suci Al-Quran itu berisi kebenaran mutlak dari Allah yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.

Ketiga, Nuzul/turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW adalah benar dan tepat, selaku penerima pertama dan pemegang amanat dari Tuhan SWT yang akan menyampaikannya kepada umat manusia. Dan keempat, Kitab Suci Al-Quran itu, senantiasa dipelihara keaslian dan keutuhan (authenticitasnya) dari tangan-tangan yang hendak merusak keaslian dan keutuhan serta keabadiannya sepanjang kurun zaman, sampai datang waktunya Iradat Ilahiyah akan mengangkatnya kelak di akhir zaman, menjelang pergantian kehidupan duniawi yang fana dengan Hari Akhirat yang kekal abadi.

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama pada 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah/610 M. Turunnya wahyu pertama menandai pengangkatan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir. Tidak ada Nabi dan Rasul sesudah Muhammad. Surat Al-Alaq [96] ayat 1 – 5 sebagai wahyu pertama kepada Nabi Muhammad yang turun di Gua Hira, Kota Suci Mekkah, membuka wawasan ilmu pengetahuan dan literasi.

“Bacalah (ya Muhammad), dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang amat pemurah. Yang mengajarkan (menulis) dengan pena. Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al Alaq [96]: 1-5)

Mushaf Al-Quran yang ada sekarang tidak berbeda dari yang dibaca oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Susunan 114 surat dan 6.000 ayat Al-Quran diberi tahu Malaikat Jibril yang datang setiap Ramadan kepada Nabi Muhammad dan Nabi memberi tahu para sahabat yang ditugaskan sebagai penulis wahyu. Mushaf Al-Quran dicetak di berbagai negara sesuai naskah induk (Mushaf Al-Imam) di masa pemerintahan Khalifah III Utsman Ibnu Affan (644 656 M). Copi asli naskah induk dikirim ke Mekkah, Syiria, Basrah dan Kufah serta satu copi dipegang Khalifah Utsman di ibukota Madinah. Naskah induk Mushaf Al-Quran kini tersimpan di Museum Istambul Turki. Seni baca Al-Quran dengan tanda baca dan qiraat-nya, terjemahan dan tafsirnya, menjadi ilmu tersendiri di dunia Islam.

Di lain fihak dalam masyarakat beradab, kepemimpinan dibangun atas dasar konsensus nilai-nilai kearifan lokal. Jika kultur dan kearifan lokal dikaitan dengan aktivitas kepemimpinan, maka ia menjadi sebuah entitas yang tidak bisa dipisahkan. Kepemimpinan tidak bisa terlepas dari nilai-nilai budaya dan kehidupan sosial masyarakat yang dianut. Ia tidak bisa dipertentangkan, tetapi ia harus direlasikan atau bahkan diintegrasikan. Salah satu ciri kearifan lokal adalah memiliki tingkat solidaritas yang tinggi atas lingkungannya.

Dalam khasanah sosiologi Islam, Ibnu Khaldun dikenal sebagai peletak dasar teori solidaritas masyarakat atau dikenal dengan teori ‘Ashâbiyat. Teori ini merupakan pengejawantahan dari teori harmoni ka al-jasad al-wahid dalam ajaran Islam, yang menggambarkan kelaziman saling melindungi dan mengembangkan potensi serta saling mengisi dan membantu di antara sesama. Melalui teori harmoni ka al-jasad al-wahid dimisalkan kehidupan komunitas muslim itu dengan ka al-bunyan yasuddu ba’duha ba’dla bagaikan sebuah bangunan, yang antara elemen bangunan yang satu dengan yang lainnya saling memperkokoh— memperkuat Teori ‘Ashâbiyat— solidaritas kelompok dan konsep ta’âwun al-ihsan itu didasarkan atas pemikiran ajaran Islam, yang di dalamnya terkandung norma akidah dan syari’at.

Ibnu Taimiyyah menyatakan agama Islam tidak akan bisa tegak dan abadi tanpa ditunjang oleh kekuasaan, dan kekuasaan tidak bisa langgeng tanpa ditunjang dengan agama. Dalam Islam istilah kepemimpinan dikenal dengan kata Imamah. Sedangkan kata yang terkait dengan kepemimpinan dan berkonotasi pemimpin dalam Islam ada delapan istilah, yaitu; Imam dalam Surat al-Baqarah 124. Khalifah pada al-Baqarah: 30. Malik, al-Fatihah : 4, Wali pada al-A’raf : 3. ‘Amir dan Ra’in, Sultan, Rais, dan Ulil ‘amri.

Menurut Quraish Shihab, imam dan khalifah dua istilah yang digunakan Alquran untuk menunjuk pemimpin. Kata imam diambil dari kata amma-ya’ummu, yang berarti menuju, dan meneladani. Kata khalifah berakar dari kata khalafa yang pada mulanya berarti “di belakang”. Kata khalifah sering diartikan “pengganti” karena yang menggantikan selalu berada di belakang, atau datang sesudah yang digantikannya