Kategori
Indonesia Inspirasi Jakarta Kebijakan Kendaraan Lalu Lintas Liputan Mobil Sosial Transportasi

Selama di Jakarta dengan pertimbangan yang matang dan berwarna selalu menggunakan busway Transjakarta

Selama di Jakarta dengan pertimbangan yang matang dan berwarna selalu menggunakan busway Transjakarta walaupun dari Bandung membawa mobil. Inilah alasan kenapa masuk ke dalam tubuh manusia penuh dengan berbagai kebutuhan seperti “Kabayan Saba kota”

Jakarta menjadi pusat hiruk pikuk Indonesia, adalah kota yang penuh warna dengan dinamika yang tak pernah padam. Bagi Anda yang ingin berkeliling Jakarta, mempersiapkan diri dengan berbagai tips adalah kunci untuk menjelajahi kota ini dengan nyaman dan efisien. Berikut adalah tips terbaik untuk Anda yang berencana menjelajahi keramaian serta keindahan yang ditawarkan Jakarta.


Jika Anda berkeliling Jakarta, jangan lupakan juga untuk memesan tiket hotel di aplikasi online sebagai tempat singgah Anda. Dimana disana Anda dapat memperoleh berbagai keuntungan pemesanan hotel seperti pilihan kamar Free Cancellation yang bisa ajukan refund lewat aplikasi (berlaku pembatalan gratis dan bisa refund sesuai syarat dan ketentuan tipe kamar yang dipesan).

Selain itu, juga ada pilihan pembayaran fleksibel, dimana kita bisa pesan sekarang atau bayar nanti di tanggal tertentu.

Simak 5 Tips untuk Berkeliling Jakarta

1. Gunakan Transportasi Publik

Memanfaatkan transportasi publik adalah salah satu cara paling efisien untuk berkeliling kota Jakarta. Sebagai kota metropolis dengan tingkat kemacetan yang tinggi, Jakarta telah mengembangkan berbagai moda transportasi publik yang dapat diandalkan.

Mulai dari Mass Rapid Transit (MRT) yang merupakan sarana transportasi massal terbaru, hingga bus TransJakarta yang memiliki jalur khusus, memberikan solusi bagi para pelancong yang ingin menghindari kemacetan lalu lintas.

Kedua transportasi tersebut terhubung dengan baik ke berbagai wilayah penting di Jakarta, sehingga memungkinkan Anda untuk mencapai destinasi dengan cepat dan nyaman tanpa harus terjebak dalam kemacetan.

Selain MRT dan TransJakarta, sistem kereta rel listrik atau Commuter Line juga dapat menjadi pilihan yang baik, terutama jika Anda ingin berkeliling ke area pinggiran Jakarta. Stasiun-stasiunnya yang tersebar luas dan waktu tempuh yang relatif cepat menjadikan Commuter Line sebagai pilihan yang efektif untuk berpindah antar area.

Untuk kemudahan akses dan pembayaran, pastikan untuk membeli kartu e-money yang diterima di seluruh jaringan transportasi publik Jakarta. Dengan menggunakan e-money, Anda tidak perlu repot membeli tiket di setiap perjalanan, serta dapat menghindari antrean panjang saat rush hour.

2. Manfaatkan Ojek Online

Manfaatkan ojek online menjadi salah satu strategi cerdas dalam berkeliling kota Jakarta. Layanan ojek online menawarkan fleksibilitas yang tidak terkalahkan untuk mencapai tempat-tempat yang mungkin kurang terjangkau oleh transportasi umum.

Selain itu, ojek online merupakan solusi praktis untuk menghindari kemacetan, terutama di jalan-jalan sempit atau pada saat-saat tertentu dimana penggunaan kendaraan roda empat tidak efektif.

Selain untuk transportasi, layanan ojek online juga menawarkan berbagai layanan tambahan yang dapat mendukung kegiatan Anda selama di Jakarta. Contohnya, fitur pengiriman barang dan makanan yang memudahkan Anda untuk mendapatkan kebutuhan tanpa harus meninggalkan tempat menginap.

Fitur-fitur ini nantinya dapat sangat berguna, terutama jika Anda memiliki jadwal yang padat dan tidak sempat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Menggunakan aplikasi ojek online tidak hanya efisien waktu, tapi juga seringkali lebih ekonomis dibandingkan dengan menyewa mobil pribadi atau taksi untuk berkeliling kota.

3. Waspada Barang Bawaan

Berhati-hati dengan barang bawaan Anda merupakan nasihat yang sangat penting saat berkeliling kota Jakarta. Seperti halnya di kota besar lainnya di dunia, Jakarta pun memiliki risiko kehilangan barang akibat pencurian atau kelalaian. Oleh karena itu, sangatlah bijaksana untuk selalu waspada terhadap barang bawaan Anda.

Ketika menggunakan transportasi umum seperti busway atau kereta, pastikan tas Anda tertutup dengan baik dan simpan di tempat yang dapat Anda lihat atau raba. Jika memungkinkan, gunakan tas yang dapat dipakai di depan tubuh atau tas pinggang yang lebih aman. Ini akan mempersulit pencopet untuk mengambil barang berharga Anda tanpa diketahui.

Selain itu, dalam kerumunan atau saat berada di tempat-tempat wisata yang ramai, jangan biarkan barang bawaan Anda tanpa pengawasan. Pertimbangkan untuk membawa barang seperlunya dan hindari membawa uang tunai dalam jumlah besar atau barang-barang berharga lainnya jika tidak diperlukan.

4. Pilih Waktu Berkeliling yang Tepat

Memilih waktu yang tepat untuk berkeliling Jakarta dapat sangat mempengaruhi kenyamanan dan efisiensi perjalanan Anda. Waktu terbaik adalah di luar jam sibuk, biasanya mid-morning atau mid-afternoon, ketika jalanan tidak terlalu ramai dan transportasi umum tidak penuh sesak. Menghindari jam sibuk (rush hour) di pagi hari sekitar pukul 06.00-09.00 dan sore hari antara pukul 17.00-20.00 akan menghemat waktu perjalanan Anda secara signifikan.

Selain itu, mempertimbangkan hari dalam seminggu untuk berkeliling juga penting. Akhir pekan atau hari libur biasanya lebih padat dikunjungi wisatawan, jadi jika Anda menginginkan pengalaman yang lebih santai, pilihlah hari kerja untuk menjelajahi. Selain lebih sedikit keramaian, beberapa tempat wisata bahkan mungkin menawarkan tarif yang lebih murah atau promosi khusus di hari-hari tertentu.

5. Rencana Matang Berdasarkan Lokasi

Merencanakan perjalanan Anda berdasarkan lokasi-lokasi yang ingin dikunjungi sangat penting untuk memaksimalkan waktu Anda di Jakarta. Dengan menentukan tujuan wisata yang berdekatan untuk dikunjungi dalam satu hari, Anda bisa mengurangi waktu tempuh dan menghindari kemacetan.

Misalnya, jika Anda memilih untuk mengunjungi Monas di pagi hari, pertimbangkan untuk mengunjungi destinasi lain yang berada di area Jakarta Pusat. Penting juga untuk memilih hotel di Jakarta yang strategis dan dekat dengan sejumlah lokasi yang ingin Anda kunjungi. Ini akan menghemat energi dan memudahkan Anda untuk kembali ke hotel jika perlu.

Sebuah perencanaan yang matang dengan pertimbangan lokasi akan memudahkan mobilitas Anda dan memberikan lebih banyak waktu untuk menikmati setiap destinasi.

Menavigasi keramaian dan kesibukan Jakarta memang bisa menjadi tantangan, namun dengan perencanaan yang matang, Anda bisa menikmati setiap detik perjalanan di ibu kota ini. Dengan memanfaatkan tips-tips di atas, Anda bisa lebih leluasa mengeksplorasi setiap sudut Jakarta.

Dalam merencanakan perjalanan Anda, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi online sebagai teman perjalanan Anda. Platform ini tidak hanya membantu Anda dalam menemukan hotel di Jakarta yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan, tetapi juga menyediakan berbagai pilihan untuk tiket transportasi dan informasi wisata yang lengkap.

Kategori
Filosofi Indonesia Kebijakan Kendaraan Kesehatan Mobil Motor Pendidikan Rokok Transportasi

Merokok saat mengemudi dilarang dalam UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

Merokok bersamaan dengan aktivitas mengemudi dilarang dalam UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Nomor 22 Tahun 2009 pasal 106 ayat 1.

Ketentuan ini mengatur “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.”

Pelanggaran pada pasal tersebut dapat dijerat oleh pasal 283 dengan ancaman denda hingga Rp750 ribu.

“Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750,000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).”

Merokok sambil berkendara merupakan kegiatan yang melanggar aturan. Tidak hanya bagi pengendara sepeda motor, larangan merokok saat berkendara juga berlaku pada pengemudi mobil.

Merokok sambil berkendara juga membahayakan orang lain!! abu sisa pembakaran rokok yang terkena angin dapat membahayakan pengendara lain sekitar kita, juga mengganggu pandangan bahkan dapat melukai pengendara lain!

Bahkan, merokok sambil berkendara bisa menyebabkan kecelakaan saat mengemudi. Selain itu, bisa merusak mobil apabila bara rokok terjatuh bisa menimbulkan kebakaran.

Mari bersama – sama, kita merubah pola pikir kita bersama, membangun sikap peduli bersama dan wujudkan keamanan dan keselamatan bersama di jalan raya.

Kategori
Filosofi Indonesia Kebijakan Kerja Leadership Liputan Pemangku Kepentingan Penerbangan Pesawat Pribadi Sejarah Transportasi

Nostalgia masa lalu saat bekerja di Merpati Nusantara Airlines (MNA)

Gedung ex-Merpati Nusantara Airlines di Jalan Angkasa No 2, Kemayoran-Jakarta yang sekarang digunakan oleh Basarnas (Badan SAR Nasional)

Pengalaman Pribadi Bekerja di Merpati Nusantara Airlines

Saya pernah bekerja di Maskapai Merpati Nusantara Airlines sebagai “Data Communication Specialist” di Biro Sistem Informasi. Sebelum bekerja di BSI-MNA (JKTDXMZ), saya pernah melamar ke beberapa perusahaan  penerbangan seperti Garuda, IAT, Sempati, Bouraq (Kenangan Pribadi saya dapat dibaca disini) dan banyak lagi. Namun ternyata pilihan jatuh kepada MNA karena ada sahabat sewaktu kuliah yaitu Dudi Herdiman yang sebelumnya sudah bekerja di Merpati Maintenance Facility. Beberapa teman dekat di BSI-MNA adalah Rudi Rosadi yang saat ini adalah IT Manager di Lion Mentari Airlines dan Suprayogi Permadi yang awalnya bekerja sebagai programmer serta pernah menjabat GM Information Management System di MNA.

Pekerjaan saya adalah di bidang implementasi jaringan Komunikasi Data termasuk VSAT (Very Small Aperture Terminal) untuk “Airline Computer Reservation System”. Untuk itu di kurun 90-an, saya sering berkeliling Indonesia untuk mengimplementasikan CRS di kantor  cabang MNA mulai dari Medan, Palembang dan Bengkulu di Sumatera; Balikpapan, Banjarmasin dan Pontianak di Kalimantan; Makassar, Palu dan Kendari di Sulawesi; sampai Sorong, dan Merauke di Jayapura. Itu belum termasuk kota lain di Jawa, Bali, NTB, NTT, Ambon serta masih banyak propinsi lain. Sungguh pengalaman yang sulit dilupakan karena saat umur masih muda sudah bisa berkeliling dan mendapat pengalaman dari berbagai tempat di Indonesia.

Walaupun sebentar bekerja di MNA, saat itu hampir setiap Minggu naik pesawat terbang dalam rangka implementasi CRS ke seluruh perwakilan MNA bersama teman dari Garuda. Kadang berangkat Minggu/Senin dari Bandung dan kembali Jum’at. Hanya baru sekali sekali memanfaatkan free one (penerbangan gratis) bersama istri, itu pun dari Bandung ke Halim Perdanakusuma dalam rangka mudik lebaran ke Depok 😊

Merpati Nusantara Airlines pehubung daerah terpencil di pedalaman sesuai motonya “Jembatan Udara Nusantara”

Sejarah Singkat Merpati Nusantara Airlines

Awal november 1958, Perdana Menteri Indonesia Ir. H. Djuanda secara resmi membuka “Jembatan Udara Kalimantan” yang menghubungkan dearah-daerah terpencil di kalimantan, dimana transportasi lain sangat sulit dipergunakan. Sebagai perkembangan yang berikut, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1962, maka pada tanggal 6 September 1962, ditetapkan pendirian perusahaan Negara Merpati Nusantara yang bertugas menyelenggarakan perhubungan didaerah-daerah dan penerbangan serbaguna serta memajukan segala sesuatu yang berkaitan dengan angkutan dalam arti yang seluas-luasnya.

Pesawat Twin Otter buatan Canada inilah yang dipakai Merpati Nusantara Airlines untuk rute-rute perintis di Indonesia terutama Papua

Tahun 1963, ketika Irian Barat pindah dari tangan Belanda ke tangan Pemerintah Indonesia, NV De Kroonduif, yaitu perusahaan penerbangan Belanda di Irian Jaya diserahkan kepada Garuda Indonesia Airways (GIA). Karena garuda memusatkan perhatiannya pada pengembangan flag carrier, maka semua konsesi penerbangan di Irian Jaya dan fasilitas teknisnya diberikan kepada Merpati.

Pada tahun 1974 ”Penerbangan Perintis” yang disubsidi pemerintah secara resmi diserahkan kepada Merpati. Dengan suksesnya perluasan jaringan transportasi udara, Merpati memberikan dampak positif kepada perkembangan nasional. Berkat prestasi itu, pemerintah menaruh kepercayaan kepada merpati, dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 70 tahun 1971, status Merpati dialihkan, dari Peusahaan Negara(PN) menjadi Persero, yakni PT.Merpati Nusantara Airlines.

Lokasi menurut GoogleMaps Gedung ex-Merpati Nusantara Airlines di Jalan Angkasa No 2, Kemayoran-Jakarta

Pekerjaan Rumah Yang Harus Diselesaikan Merpati Nusantara Airlines

Pada awal 2000-an Maskapai kebanggaan bangsa ini terbelit sejumlah masalah. Menurut mantan komisaris utama Merpati, Said Didu, ada tiga masalah krusial, yakni neraca, karena Merpati punya utang sangat besar. Kedua, cashflow dan, ketiga, kultur korporasi.

Terkait masalah utang. Saat ini, perusahaan menghadapi beban utang sangat tinggi sekitar Rp 6 triliun. Sejak 2005, Merpati merugi Rp 349,607 miliar, pada 2006 merugi Rp 283,432 miliar, pada 2007 merugi Rp 158,770 miliar, pada 2008 merugi Rp 641,065 miliar, dan pada 2010 merugi hingga Rp 24 miliar.

Merpati juga harus menyelesaikan pinjaman kepada sejumlah perusahaan, seperti PT Pertamina, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan PT Perusahaan Pengelola Aset. Perseroan juga memiliki kewajiban dalam bentuk penerusan pinjaman (subsidiary loan agreement) kepada pemerintah dan utang kepada swasta serta kepada para perusahaan penyewaan pesawat (lessor).

Di luar masalah utang, manajemen dihadapkan masalah internal; demo, mogok, hingga ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Menteri BUMN harus berkali-kali merombak manajemen, tapi persoalan Merpati tak kunjung tuntas.

Sejumlah gebrakan sudah dilakukan manajemen. Sejak menjadi direktur utama Merpati, Rudy Setyopurnomo melakukan sejumlah gebrakan, seperti: menutup 20 rute yang merugi, membuat website baru, call center 24 jam, dan city check-in di 9 kota dan kerja sama pengangkutan cargo dengan PT POS Indonesia.

Merpati ‘disuntik’ Rp 561 miliar dari APBN 2011. Namun, kinerja keuangan belum pulih hingga ada pemikiran untuk ‘menyuntik mati’ perusahaan yang terus merugi. Fakta ‘suntik mati’ bagi perusahaan, baik milik negara maupun swasta, marak dilakukan dalam masa krisis global ketika restrukturisasi tak memperlihatkan manfaat optimal untuk menyehatkannya. Said Didu mengatakan, eksekusi ‘suntik mati’ selalu didasarkan pada tiga faktor pertimbangan, yaitu faktor bankable, neraca, dan cashflow perusahaan.

Pada akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membubarkan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines. Pembubaran itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 8 Tahun 2023 yang baru saja diterbitkan.
PP Pembubaran Merpati Airlines itu diteken Jokowi pada 20 Februari 2023 dan diundangkan di hari yang sama. PP ini berlaku sejak tanggal diundangkan.

“Perusahaan Perseroan (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 197 L tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara (P.N.) Perhubungan Udara Daerah dan Penerbangan Serbaguna ‘Merpati Nusantara’ menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) bubar karena dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor S/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaianl2O22/PN.Niaga Sby Jo Nomor 4/Pdt.Sus-PKPU/20l8/PN.Niaga Sby tanggal 2 Juni 2022, sehingga harta pailit Perusahaan Perseroan (Persero) PI Merpati Nusantara Airlines berada dalam keadaan insolvensi,” demikian bunyi Pasal 1 PP tersebut, seperti dilihat detikcom pada Rabu (22/2/2023).

Dalam PP tersebut juga diatur penyelesaian pembubaran Merpati, termasuk perkara likuidasi. Penyelesaian tersebut dilakukan paling lambat lima tahun sejak Merpati dinyatakan pailit.

“Semua kekayaan sisa hasil likuidasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disetorkan ke Kas Negara,” demikian bunyi Pasal 4.

Kategori
Filosofi Indonesia Inspirasi Islam Kebijakan Leadership Liputan Palestina Pemangku Kepentingan Politik Sahabat Tokoh

‘Mengapa mereka tidak memberikan Florida kepada Israel?’: Komedian Bassem Youssef dari Mesir mengecam rencana deportasi warga Gaza

“Orang-orang ini dipaksa masuk ke Sinai dan dua juta orang akan tinggal di kamp pengungsi. Apa yang Anda harapkan? Kekacauan dan kerusuhan.”

Para satiris mengkritik usulan Israel untuk mendeportasi 2,3 juta warga Palestina di Gaza ke Semenanjung Sinai, dan mempertanyakan mengapa 44 negara Eropa atau AS tidak dapat menerima warga Israel untuk mengakhiri konflik Timur Tengah yang telah berlangsung puluhan tahun.

Seorang ahli bedah jantung Mesir yang beralih menjadi komedian mengkritik bocoran proposal Israel untuk mendeportasi paksa warga Palestina dari Gaza yang terkepung ke Semenanjung Sinai di Mesir, dan mempertanyakan mengapa Eropa, yang memiliki 44 negara, atau 50 negara bagian AS “mengambil Israel” untuk mengakhiri Timur Tengah. konflik yang berkepanjangan.

Bassem Youssef mengatakan usulan Israel untuk memindahkan secara paksa sekitar 2,3 juta warga Palestina dari Gaza ke Sinai adalah “solusi terburuk”, dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara TV Inggris Piers Morgan.

Bassem Youssef juga mengkritik Barat karena diam atas serangan Israel terhadap Gaza yang terkepung.

“Mereka adalah warga Palestina dan ini adalah tanah mereka dan tiba-tiba Anda mengambilnya,” kata Youssef. “Pada dasarnya mereka diusir dari rumah mereka, dan sekarang negara lain harus menerima mereka.”

Youssef mengatakan usulan Israel akan memaksa warga Gaza untuk tinggal di kamp pengungsi.

“Orang-orang ini dipaksa masuk ke Sinai dan dua juta orang akan tinggal di kamp pengungsi. Apa yang Anda harapkan? Kekacauan dan kerusuhan.”

“Dalam beberapa tahun, media Barat akan datang dengan kamera mereka dan berkata, ‘Lihatlah orang-orang Arab ini saling membunuh. Itu saja.’ Untunglah Israel menyingkirkan mereka,” kata satiris itu.

“Eropa punya 44 negara. Mengapa mereka tidak menerima Israel? Amerika punya 50 negara bagian. Mengapa mereka tidak memberikan Florida kepada mereka?

Youssef juga mempertanyakan mengapa skenario yang sama tidak dipertimbangkan oleh Israel.

“Eropa punya 44 negara. Mengapa mereka tidak menerima Israel? Amerika punya 50 negara bagian. Mengapa mereka tidak memberikan Florida kepada mereka? Kami melihat bahwa mereka selalu mengeluh tentang Florida. Mengapa mereka tidak memberikannya kepada Israel kalau begitu?”

Youssef juga mengkritik Barat karena diam atas serangan Israel terhadap Gaza yang terkepung.

“Ada budaya Palestina yang dinamis di sana dan mereka menghancurkannya,” katanya. “Seluruh budaya telah hancur.”

Youssef mengatakan diamnya negara-negara Barat disebabkan oleh pandangan mereka yang menganggap warga Palestina lebih rendah.

“Mereka mengira kami kecil,” katanya.

Youssef mengatakan diamnya negara-negara Barat disebabkan oleh pandangan mereka yang menganggap warga Palestina lebih rendah.

“Saya ingin mengutip Winston Churchill. Dia berkata, ‘Saya tidak percaya bahwa kita telah membuat kesalahan besar terhadap orang-orang Indian Merah di Amerika [atau] orang-orang kulit hitam di Australia karena mereka digantikan oleh orang-orang yang lebih tinggi, lebih kuat, lebih baik. ras yang bijaksana di dunia.’ Masalahnya bukan pada Hamas atau Palestina. Masalahnya adalah orang-orang yang memandang rendah kita.”

Youssef juga mengkritik media Barat karena liputannya mengenai Timur Tengah, dengan mengatakan bahwa media tersebut hanya mencerminkan satu sisi cerita dan tidak membiarkan suara pihak lain didengar.

“Humor adalah cara untuk membalikkan kenyataan,” katanya.

“Ini menunjukkan kepada Anda betapa absurd atau bahkan bodohnya suatu situasi. Saya hanya bereaksi terhadap apa yang diberitakan media. Tiba-tiba, orang-orang yang mengusulkan tindakan paling ekstrem berkata, ‘Itu keterlaluan.’ Itu adalah teknik yang sangat sederhana. Saya hanya membicarakan masalah ini dan memberikan perhatian padanya.”

Kategori
Filosofi Indonesia Inspirasi Kebijakan Leadership Pemangku Kepentingan Pemikiran Pemilu Politik Sosial

Politik diciptakan dan dimanifestasikan berdasarkan filosofi dan tujuan

“Politik diciptakan dan dimanifestasikan berdasarkan filosofi dan tujuan untuk menyediakan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi manusia, tapi yang terjadi adalah sama sekali kebalikannya,” – Emha Ainun Nadjib: Seorang seniman, budayawan, penyair, serta intelektual asal Indonesia.

Secara kebahasaan ideologi berasal dari bahasa Belanda yang berarti ide dasar, buah pikiran atau gagasan. Jadi ideologi adalah kumpulan ide-ide dasar, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang sifatnya sistematis sesuai dengan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. Partai politik di Indonesia memiliki ideologi yaitu Pancasila dan Islam. Poin-poin yang ada di dalam ideologi itulah yang dilakukan oleh politisi sebagai ‘petugas partai’ ketika ia menjadi anggota legislatif atau jadi menteri di pemerintahan ataupun tidak menjadi kedua-duanya. Di harapkan nilai-nilai ideologi partai politik terlaksana oleh politisi untuk terwujudnya kesejahteraan rakyat.

Evolusi Politik Islam

Mutazilah vs Asharit
Kebangkitan Islam, berdasarkan Al-Qur’an dan Muhammad sangat mengubah keseimbangan kekuasaan dan persepsi asal usul kekuasaan di wilayah Mediterania. Filsafat Islam awal menekankan hubungan yang tidak dapat dielakkan antara sains dan agama, dan proses ijtihad untuk menemukan kebenaran—sebenarnya semua filsafat bersifat “politis” karena mempunyai implikasi nyata terhadap pemerintahan. Pandangan ini ditentang oleh para filsuf Mutazilah “rasionalis”, yang menganut pandangan yang lebih Helenis, alasan di atas wahyu, dan oleh karena itu dikenal oleh para sarjana modern sebagai teolog Islam spekulatif pertama; mereka didukung oleh aristokrasi sekuler yang menginginkan kebebasan bertindak tanpa bergantung pada Khilafah. Akan tetapi, pada akhir periode kuno, pandangan Asharit “tradisionalis” terhadap Islam secara umum telah menang. Menurut kaum Asy’ari, akal harus tunduk pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Filsafat politik Islam memang berakar pada sumber-sumber Islam—yaitu Al-Qur’an dan Sunnah, perkataan dan praktik Muhammad—sehingga pada dasarnya menjadikannya bersifat teokratis. Namun, dalam pemikiran Barat, secara umum dianggap bahwa ini adalah wilayah spesifik yang hanya dimiliki oleh para filsuf besar Islam: al-Kindi (Alkindus), al-Farabi (Abunaser), İbn Sina (Avicenna), Ibnu Bajjah (Avempace) dan Ibn Rusyd (Averroes). Konsepsi politik Islam seperti kudrah (kekuasaan), sultan, ummah, cemaa (kewajiban) – dan bahkan istilah “inti” dalam Al-Qur’an – yaitu ibadah (ibadah), din (agama), rab (tuan) dan ilah (Tuhan)—diambil sebagai dasar analisis. Oleh karena itu, tidak hanya gagasan-gagasan para filosof politik Muslim tetapi juga banyak ahli hukum dan ulama lainnya yang mengemukakan gagasan dan teori politik. Misalnya, gagasan Khawarij pada tahun-tahun awal sejarah Islam tentang Khilafa dan Ummah, atau gagasan Islam Syiah tentang konsep Imamah dianggap sebagai bukti pemikiran politik. Bentrokan antara Ehl-i Sunnah dan Syiah pada abad ke-7 dan ke-8 mempunyai karakter politik yang sejati. Namun, pemikiran politik tidak sepenuhnya berakar pada teisme. Aristotelesisme berkembang seiring dengan bangkitnya Zaman Keemasan Islam yang menjadi kelanjutan dari para filsuf bergerak yang menerapkan ide-ide Aristoteles dalam konteks dunia Islam. Abunaser, Avicenna dan Ibn Rusyd merupakan bagian dari aliran filsafat yang menyatakan bahwa akal manusia melampaui sekedar kebetulan dan wahyu. Mereka meyakini, misalnya, fenomena alam terjadi karena aturan tertentu (dibuat oleh Tuhan), bukan karena campur tangan Tuhan secara langsung (berbeda dengan Al-Ghazali dan para pengikutnya).

Filsuf politik terkenal lainnya pada masa itu termasuk Nizam al-Mulk, seorang sarjana Persia dan wazir Kekaisaran Seljuk yang menyusun Siyasatnama, atau “Kitab Pemerintahan” dalam bahasa Inggris. Di dalamnya, ia merinci peran negara dalam urusan politik (yaitu bagaimana menghadapi lawan politik tanpa merusak citra pemerintah), serta tugasnya untuk melindungi masyarakat miskin dan memberi penghargaan kepada mereka yang layak. Dalam karyanya yang lain, ia menjelaskan bagaimana negara harus menangani isu-isu lain seperti menyediakan lapangan kerja bagi imigran seperti Turkmenistan yang datang dari utara (sekarang Rusia bagian selatan, Kazakhstan, Turkmenistan, dan Uzbekistan).

Ibnu Khaldun
Sarjana Arab abad ke-14, Ibnu Khaldun, dianggap sebagai salah satu ahli teori politik terbesar. Filsuf-antropolog Inggris Ernest Gellner menganggap definisi pemerintahan Ibn Khaldun, “…sebuah institusi yang mencegah ketidakadilan selain yang dilakukannya,” adalah yang terbaik dalam sejarah teori politik. Bagi Ibnu Khaldun, pemerintahan harus dibatasi seminimal mungkin karena, sebagai sebuah kejahatan yang diperlukan, pemerintahan adalah pengekangan manusia oleh orang lain.

Ideologi Politik Praktis

Kelahiran satu ideologi ada latar belakangnya. Ia tidak lahir dalam ruang hampa atau sejarah yang vakum (vacuum of history). Umpama, ideologi sosialis munculnya disebabkan kritik kepada ideologi kapitalisme yang menguasai segala tatanan berakibat buruk bagi manusia. Identitas ideologi kapitalsme dalam ekonomi “mengambil untung besar dengan sedikit modal”, buruh lembur kerja, siang dan malam tapi upah yang diterima tidak sesuai hasilnya dengan tenaga yang dikeluarkan.

Ini menciderai kemanusiaan yang dipahami oleh sosialisme bahwa hasil jerih payah manusia harus dibayar sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Juga, cita-cita sosialisme membebaskan manusia dari rantai ketergantungan, alienasi, dan perbudakan ekonomi (Soedjatmoko, 2004). Tergantikannya tenaga manusia dengan mesin juga mengurangi sisi tawar manusia buruh ketika berhadapan dengan manusia majikan, yang berkuasa penuh atas pabrik dimana tempat buruh bekerja.

Kategori
Indonesia Jakarta Kebijakan Lingkungan Pemikiran Perjalanan Pribadi Travel Wisata

Jakarta sendu menjelang tengah malam. Kulihat sekilas wajahmu terlihat temaram

Jakarta sendu menjelang tengah malam
Kulihat sekilas wajahmu terlihat temaram
Bukan maksud diri menyebutmu kelam
Mungkin engkau simpan api dalam sekam

Indahnya kota Jakarta pada malam itu
tidak seberapa indah dengan binar mata
dan senyum lekuk bibir mu pada malam itu, bising klakson mobil pada kemacatan malam itu bahkan bukanlah perihal yang menggangu. nyaman, bahkan bagiku semua tenang.

Teringat jelas bagaimana kita menelusuri kota Jakarta sambil mendengarkan lagu saat kau menggengam tanganku erat, bagaikan takut kehilangan.
untukmu, sosok yang selalu memberikan ku kehangatan di malam hari disaat semua bergetar kedinginan.
tubuh dan ragamu yang amat ku kasihi,
terima kasih sudah memperlihatkan indahnya dunia yang pernah jahat ini.
padamu, aku mengundangmu untuk sejenak meletakan kepalamu dibahuku dan menikmati malam yang indah, berdua.

Surga Dunia

Telah tercipta

Surga dunia

Bagi orang-orang yang bersyukur

Tetapi kala surga hanya tujuan

Meski seorang alim, abid

Menyelubung harap

Maka surga tiada merapat

Kategori
Filipina Filosofi Indonesia Inspirasi Islam Kebijakan Leadership Pahlawan Sejarah Tokoh Widyatama

Benci Tapi Rindu Perundingan Damai Bangsa Moro dengan Pemerintah Filipina

Roda sejarah selamanya berputar. Seiring berlalunya waktu, para pemimpin, pahlawan, dan visioner baru menjadi bagian dari sejarah nasional. Namun, kita tidak boleh melupakan nama-nama mereka yang telah bermimpi dan bekerja keras untuk menciptakan masa kini yang kita nikmati hari ini.

Mantan Presiden Fidel V. Ramos, yang meninggal pada usia 94 tahun pada 31 Juli lalu, adalah salah satu orang yang harus diingat. Dia berperan penting dalam menggulingkan kediktatoran Marcos, dan masa kepresidenannya dari tahun 1992 hingga 1997 terjadi tepat pada titik kritis dalam sejarah Filipina, hanya empat tahun setelah ratifikasi Konstitusi 1987, setelah masa jabatan bersejarah Corazon C. Aquino.

Menurut Asosiasi Manajemen Filipina, yang mengeluarkan pernyataan berkabung atas kematiannya, pemerintahan Ramos dikenal melakukan reformasi energi, liberalisasi ekonomi, infrastruktur, dan reformasi sosial antara lain, yang “mendorong mesin kemajuan nasional yang dibangun di atas tema kembar pemberdayaan masyarakat dan daya saing global.”

“Program pemerintahannya yang baik tidak tertandingi. Dia tidak diragukan lagi telah melayani negara dengan standar profesionalisme, integritas, dan transparansi tertinggi, ”kata organisasi itu.

Di antara reformasi yang paling menonjol adalah inisiatifnya untuk menyelesaikan krisis listrik yang sedang berlangsung saat itu. Pada tahun pertamanya, pemerintahannya mereformasi Departemen Energi dan memimpin pembangunan berbagai pembangkit listrik di seluruh negeri. Upaya ini terlihat sebagai contoh pertama dari model Build-Operate-Transfer (BOT), di mana investor swasta diundang untuk mendanai proyek infrastruktur pemerintah tertentu seperti pembangkit listrik dan kereta api, menghasilkan uang dengan menagih pengguna, dan kemudian mentransfer operasi kepada pemerintah setelah jangka waktu tertentu.

Presiden Senat Pro-Tempore Loren B. Legarda mengakui pekerjaan Mr. Ramos dalam mempromosikan pemberdayaan masyarakat dan daya saing global, dengan mengatakan bahwa dia “meninggalkan warisan yang menunjukkan keberanian yang teguh, kepemimpinan yang luar biasa, dan kesetiaan yang tak tergoyahkan.”

“Dia memimpin berbagai inisiatif reformasi ekonomi yang mendorong deregulasi industri utama dan liberalisasi ekonomi dan mendorong privatisasi entitas publik, termasuk modernisasi infrastruktur publik melalui undang-undang Build-Operate-Transfer yang diperluas,” katanya.

Di bawah reformasi tersebut, dan dibantu oleh kebijakan ekonomi yang dimulai oleh pendahulunya, Presiden Ramos berhasil membuka ekonomi nasional yang dulu tertutup, mendorong perusahaan swasta serta mengundang investasi asing dan domestik ke dalam negeri. Tuan Ramos melihat sendiri banyak dari kesepakatan investasi ini, karena dia dikenal sebagai Presiden Filipina yang paling banyak bepergian dibandingkan dengan pendahulunya, membawa pulang investasi asing senilai $20 miliar dari luar negeri. Ia juga memimpin KTT Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) ke-4 di Filipina pada November 1996.

Dalam sebuah pernyataan untuk menghormati warisan mantan Presiden Ramos, Presiden Senat Juan Miguel F. Zubiri mencatat bahwa program Filipina 2000-lah yang mengubah negara itu menjadi negara yang dijuluki sebagai Orang Sakit Asia menjadi Ekonomi Macan Asia Berikutnya. Bursa Efek Filipina pada pertengahan 1990-an adalah salah satu yang berkinerja terbaik di dunia, melalui visinya untuk melakukan industrialisasi ekonomi pada pergantian abad.

Senator Risa Hontiveros-Baraquel, pada bagiannya, mengatakan bahwa visi Mr. Ramos tentang Filipina 2000 memberi Filipina “kesempatan untuk berdiri tegak di samping ekonomi Asia lainnya.”

Sementara itu, Departemen Luar Negeri (DFA) mengatakan bahwa Presiden Ramos secara luas dianggap sebagai Presiden ‘kebijakan luar negeri’ yang “membentuk evolusi DFA dengan melembagakan diplomasi ekonomi dan perlindungan warga Filipina di luar negeri sebagai pilar kebijakan luar negeri Filipina”.

“Kontribusinya terhadap kebijakan luar negeri kami akan terus bermanfaat bagi generasi masa depan Filipina. Komunitas DFA menyampaikan dukungan dan doanya kepada keluarga Ramos pada saat yang sulit ini,” kata Menteri Luar Negeri Enrique A. Manalo.

Tuan Ramos juga memiliki andil dalam pembentukan Dewan Perdamaian dan Pembangunan Filipina Selatan pada tahun 1996, yang pada akhirnya menghasilkan perjanjian perdamaian akhir dengan Front Pembebasan Nasional Moro.

Setelah masa kepresidenannya, dia terus mendukung cita-cita yang sama yang ingin dia tanamkan dalam pemerintahan. Mr Ramos mendorong negara untuk menjadi ekonomi yang kompetitif di pasar global. Ia mewakili Filipina dalam ASEAN Eminent Persons Group, bertugas menyusun Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan ia juga menjabat sebagai anggota berbagai kelompok dan forum internasional, termasuk menjabat sebagai ketua dan salah satu pendiri Dewan Direksi Forum Boao untuk Asia dan Wakil Ketua Pertemuan Global Forum Pasar Berkembang (EMF). Dia juga sangat direkomendasikan untuk posisi utusan PBB untuk Myanmar (sebelumnya dikenal sebagai Burma) pada Juni 2006.

Baru-baru ini, Tuan Ramos sebagai warga negara biasa bertugas di berbagai advokasi sektor swasta termasuk ketua Ramos Peace and Development Foundation; ketua, Forum Boao untuk Asia; wali, International Crisis Group (ICG); anggota, Kelompok Penasihat, UN University for Peace; direktur kehormatan, Jenderal Douglas MacArthur Foundation; anggota pendiri, Policy Advisory Commission, World Intellectual Property Organization (PAC-WIPO); anggota kehormatan, Komisi Air Dunia untuk abad ke-21; anggota, Dewan Penasihat Internasional, Asia House; Pelindung, Opportunity International (Filipina); penasihat global, Universitas Winnipeg; ketua kehormatan, Pusat Yuchengco, Universitas De La Salle; anggota, Dewan Penasehat, Metrobank; presiden kehormatan, Human Development Network (HDN) Filipina; presiden kehormatan seumur hidup, Christian Democrats International (CDI); dan ketua emeritus, Partai Lakas-Demokrat Muslim Kristen (CMD).

Mantan Presiden ini juga pernah menjadi anggota Global Leadership Foundation, sebuah organisasi yang bekerja untuk mendukung kepemimpinan demokratis, mencegah dan menyelesaikan konflik melalui mediasi dan mempromosikan pemerintahan yang baik dalam bentuk institusi demokrasi, pasar terbuka, hak asasi manusia dan supremasi hukum.

Berasal dari Lingayen, Pangasinan, Ramos lahir dari pengacara dan anggota kongres Narciso Ramos dan pendidik Angela Valdez pada 18 Maret 1928 di Lingayen, Pangasinan. Dia belajar di Universitas Nasional di mana dia menerima gelar teknik sipil. Dia juga lulus dengan gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Militer dari Akademi Militer AS, setelah itu dia mendapatkan gelar master di bidang teknik sipil di University of Illinois.

Dia meninggalkan Amelita Martinez, yang dinikahinya pada tahun 1954, seperti halnya putri mereka, Angelita Ramos-Jones, Carolina Ramos-Sembrano, Cristina Ramos-Jalasco, dan Gloria Ramos. Putri kelima, Josephine Ramos-Samartino, meninggal pada 2011.

Di sisi lain banyak tokoh menunjukkan ketidaksepakatan Bangsa Moro dalam menyelesaikan konflik yang telah memasuki beberpa dasawarsa itu. Di satu pihak mereka menghendaki diselesaikannya konflik dengan cara diplomatik (diwakili oleh MNLF), sementara pihak lainnya menghendaki perjuangan bersenjata/jihad (diwakili oleh MILF). Semua pihak memandang caranya lah yang paling tepat dan efektif. Namun agaknya Ramos telah memilih salah satu diantara mereka walaupun dengan penuh resiko. “Semua orang harus memilih, tidak mungkin memuaskan semua pihak,” katanya. Perjanjian perdamaian antara warga Moro yang diwakili Nur Misuari dengan pemerintah Filipina dengan mediator Indonesia pada tahun 1996 itu, gagal total.

Implementasi perundingan damai itu ternyata mengalami berbagai hambatan karena pemerintah Filipina disinyalir tidak benar-benar tulus menaati pasal-pasal perjanjian. Pertengahan tahun 2006, kaum Muslim Moro yang diwakili oleh MILF kembali melakukan perundingan damai dengan pemerintah Filipina. Kali ini, pemerintah Malaysia yang akan bertindak sebagai mediator dalam pembicaraan damai tersebut. Mayoritas Bangsa Moro mendukung proses damai ini yang diharapkan akan menghentikan segala bentuk perlawanan bersenjata maupun aksi terorisme di Mindanao. Bila perdamaian bisa benar-benar diimplementasikan, Zainudin S Malang dari Center for Moro Law and Policy menyatakan keyakinannya bahwa aksi-aksi teroris akan berkurang bahkan hilang sama sekali. Karena menurut teori, katanya, yang bisa melawan aksi terorisme justru dari kalangan Muslim sendiri. Masyarakat Muslim bisa memotong akar dari aksi teroris dengan mengikis sikap ekstremis yang hinggap di sebagian kelompok.

Kesepakatan itu dimaksudkan sebagai jalan damai antara pemerintah dengan MILF yang selama bertahun tahun memperjuangkan tanah air bagi warga Muslim Filipina. Kesepakatan itu menetapkan wilayah Mindanao akan menjadi bagian dari wilayah Muslim dan pemerintahannya akan dikendalikan oleh warga Muslim. Pemerintah Filipina akan memberikan otoritas penuh bagi warga Muslim Mindanao untuk mengelola bank sendiri,mengatur sistem pendidikan sendiri, termasuk membentuk pasukan keamanan sendiri. Namun kesepakatan ini kembali mengalami kegagalan, karena ribuan pengunjuk rasa, mayoritas warga non-Muslim menentang penanda-tanganan itu. Sebelumnya, warga non-Filipina yang menentang sudah mengajukan dua petisi ke Mahkamah Agung yang isinya meminta pemerintah Filipina tidak menanda-tangani kesepakatan dengan MILF tersebut. Kesepakatan antara pemerintah dan kelompok Front Pembebasan Islam Moro itu pada akhirnya dibatalkan dan dinyatakan illegal oleh Mahkamah Agung Filipina. Dengan pembatalan ini, janji damai bagi umat Islam untuk mendapatkan “tanah air Bangsa Moro” yang damai, mungkin hanyalah sebuah ilusi, hingga tak ayal, konflik pun meletus lagi.

Kategori
E-Learning Filosofi Indonesia Netherland Sejarah Travel UPI Wisata

Romantisme Urang Belanda ka Indonesia masih ngageni

Jalan Flores sareng Timor di kampung Lombok, Utrecht, Netherlands

Kalau kita berkunjung ke kota-kota terbesar di Belanda (Rotterdam, Den Haag, Amsterdam, dan Utrecht), besar kemungkinannya bahwa akan berjumpa dengan orang-orang Indonesia, baik WNI maupun yang sudah menjadi warganegara Belanda. Kita juga mungkin akan disapa oleh orang-orang Belanda tertentu dengan bahasa Indonesia yang lancar. Mereka adalah orang-orang Belanda keturunan Indonesia, atau orang Belanda yang menikah dengan orang Indonesia, atau yang pernah tinggal lama di Indonesia.

Menurut data Pemilu 2019, ada sekitar 15.000 orang pemegang paspor Indonesia di Belanda. Ditambah dengan ribuan orang Indonesia yang sudah menjadi warganegara Belanda, jumlah ini menjadikan orang Indonesia sebagai kaum pendatang terbesar ke-3 di Belanda, setelah orang Maroko dan Turki. Ini merupakan komunitas Indonesia terbesar di Eropa. Di luar itu, konon, ada 2 juta orang Belanda yang masih memiliki hubungan dengan Indonesia.

Orang-orang Indonesia sampai ke Belanda dengan seribu satu sebab. Ada yang datang ke Belanda bersama orang-orang Belanda yang meninggalkan Indonesia pada masa Orde Lama. Ada yang datang sebagai mahasiswa, tetapi kemudian memutuskan untuk menetap di Belanda. Saat ini, orang-orang Indonesia pada umumnya datang ke Belanda sebagai pekerja. Gaji atau upah yang tinggi, nilai tukar Euro terhadap Rupiah yang besar, fasilitas hidup sehari-hari yang sangat memadai, serta cuaca dan pemandangan sehari-hari yang romantis telah menjadikan orang-orang Indonesia betah tinggal di Belanda.

Kincir angin di tengah kota Utrechtdi Distrik Lombok, Utrecht, Netherlands.

Aku tak pernah berpikir akan menjejakkan kakiku di sini—di kota ini—apalagi untuk menetap sekian waktu lamanya. Tapi keteguhan hatiku mengalahkan segalanya, meyakini kalau aku harus melakukannya. Bahkan aku tak peduli jika ada orang yang menyebutku tidak waras dengan tindakanku ini.

Hanya ia yang aku kejar. Ia yang aku rindukan, yang pula telah menebar benih-benih romansa pesona cinta dan ketertarikan teramat sangat. Bagai magnet yang saling tarik-menarik di kedua sisi yang berlainan, begitulah aku padanya. Ia telah sanggup mengangsurkan warna-warna cerah pada hatiku yang dulu sempat kelabu. Semu dan tak terjamah sebelum aku bertemu dengannya.

Dahulu, setibanya aku di kota Utrecht, kota yang disebut-sebut sebagai jantung negara Belanda—karena letak geografisnya yang berada di tengah-tengah negara itu—untuk pertama kalinya, asaku terasa begitu membuncah menyesakkan dada. Entah mengapa aku kian menumpuk keyakinanku kalau aku akan bertemu sosoknya lagi. Aku ingin melimpahkan kerinduanku yang hampir tumpah ruah sebagaimana yang pernah aku dan ia lakukan dulu.

Tapi, kini dengan mata telanjang aku tetap tak jua dapat bertatap mata dengannya. Mendadak aku jengah, masygul bahkan terhina oleh diriku sendiri. Ah, romantisme itu mengapa berubah semu. Menguliti sedikit demi sedikit keyakinanku yang dulu senantiasa aku gadang-gadang dengan riuh-renyah. Di manakah kau sekarang? Aku membatin.

Jalan Jan pieterzoon coen di Lombok, Utrecht, Netherlands ngabuktoskeun yen romantisme urang Belanda ka Hindia Belanda atanapi Indonesia masih ngageni

Orang-orang Belanda juga menyambut orang-orang Indonesia dengan terbuka. Bagi mereka, orang-orang Indonesia merupakan kaum pendatang yang paling disukai karena kesantunannya. Warung-warung nasi Indonesia menjadi langganan orang-orang Belanda pada tiap sore hari, dan nasi goreng menjadi salah satu menu yang populer di Belanda (Orang-orang Belanda memesannya dengan sebutan ‘nasi goreng’, bukan terjemahannya di dalam bahasa Belanda). Dengan suasana ini, Belanda seakan menjadi kampung halaman kedua bagi orang-orang Indonesia.

Walaupun demikian, posisi orang-orang Indonesia di Belanda secara umum tidaklah menonjol. Memang ada di antara mereka yang menjadi profesional di perusahaan-perusahaan paling top di Belanda, atau menjadi peneliti pasca-doktoral di berbagai universitas. Tetapi, belum ada orang Indonesia di Belanda yang menjadi pengusaha besar, politikus atau pejabat pemerintah. Sedangkan, orang-orang Maroko saat ini telah memiliki Ahmed Aboutaleb sebagai Walikota (Burgemeester) Roterdam; dan orang-orang Turki telah berhasil membangun sekolah-sekolah Islam yang bermutu di berbagai kota.

Restoran Isaku-Iki (Bisaku Ini) milik orang Semarang yang tinggal di Belanda.
Lokasinya di https://goo.gl/maps/eQoPsMJzQk3kktaM7

Sebagian tumpah-darah Indonesia ada di Belanda. Karena itu, hubungan diplomatik Indonesia – Belanda patut dipertahankan. Isu-isu anti-imigran dan anti-Islam, seperti yang diusung oleh Geert Wilders dkk dari partai-partai berhaluan kanan, jangan sampai menghasut kita untuk memutuskan hubungan diplomatik tersebut. Sementara itu, KBRI di Den Haag perlu memprogramkan pengenalan geografi dan sejarah Indonesia, serta budaya (termasuk agama) dan bahasa Indonesia kepada generasi muda Indonesia dan keturunan Indonesia di Belanda saat ini untuk menumbuhkan kecintaan alamiah mereka kepada Indonesia.

Barangkali, sepuluh tahun dari sekarang, anak-anak muda Indonesia atau anak-anak muda Belanda keturunan Indonesia akan mengisi lembaga-lembaga penelitian terbaik di Belanda. Mereka akan bekerja dengan dukungan dana dan fasilitas penelitian yang memadai. Pada saat itu, barangkali pemerintah akan tertarik untuk merekrut mereka sebagai narasumber penelitian, atau menjalin kerjasama penelitian dengan mereka.

Kategori
Bandung Filosofi Indonesia Kebijakan Nostalgia Sahabat Sejarah

Persahabatan yang terbangun antara Deddy Dhukun dan Dian Pramana Putra

Persahabatan yang terbangun antara Deddy Dhukun dan Dian Pramana Putra tak hanya lantaran mereka berdua tergabung dalam grup bernama 2D. Lebih dari itu, mereka tak ubahnya seperti sebuah keluarga.
Saat sahabatnya, Dian Pramana Putra meninggal dunia, Deddy Dhukun pun sedikit mengenang tentang persahabatan yang mereka jalin sejak tahun 80an.
“Saya sama om Dian bersahabat dari tahun 80 sampai sekarang bersahabat. Dari bikin lagu bareng, jual lagu bareng, bikin grup, banyak lah manggung bareng masih tetep alhamdulillah,” ujar Deddy Dhukun di rumah duka Dian Pramana Putra, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).
Lebih dari 30 tahun bersahabat, Deddy Dhukun pun bisa dibilang tahu persis seperti apa sifat sahabatnya tersebut. Perselisihan dan perbedaan pendapat ketika merintis karier bersama pun dianggapnya hal yang lumrah terjadi antara dirinya dengan Dian Pramana Putra.
“Yang paling berkesan, Saya sama om Dian itu banyak ngalahnya. Tapi dia ikut saya karena saat pembentukan 2D saya nggak cocok sama om Dian karena dia maunya yang high class, yang musik susah punya, akhirnya bubar, nggak jadi deh. Suatu saat, dia datang ke saya, saat itu dia ingat kata-kata saya, ‘om Dian, dalam bikin grup itu kita harus hilangkan rasa iri, dengki bahkan keserakahan diri’, ‘Ok gue setuju’, itu. Dia banyak berubah dan nurut apa yang saya bilang, itulah yang paling berkesan di hati saya, pada saat saya ngomong hilangkan rasa iri dan dengki, keserakahan diri dalam grup, itu yang dia pegang,” papar sahabat 3 dekade Dian Pramana Putra tersebut.

Begitu dekatnya persahabatan mereka. Satu waktu Vokalis Deddy Dhukun mengaku “kabur” dari pengawasan dokter. Agaknya ia tak betah melihat rekan duetnya, Dian Pramana Poetra tampil solo dalam pagelaran hari pertama Jakarta International Java Jazz Festival di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2015) malam. “Ada berita, boleh saya ngomong sedikit ya? Teman saya, kakak saya sih sebetulnya. Dia sedang mengidap sebuah penyakit yang mana masih dalam pengontrolan dokter, tapi karena dia cinta Java Jazz, dia ngotot datang” kata Dian usai menyanyikan “Putih Melati”. “Kakak saya masih dalam perawatan dokter, dia senantiasa di samping saya,” imbuhnya. Tak lama kemudian, sosok Deddy pun muncul di atas panggung. Berpakaian serba hitam, Deddy lantas membaca sebuah naskah. “Saya ke sini atas seizin dokter untuk membacakan ini. Selamat dan sukses untuk Java Jazz ke-11, selamat dan sukses untuk semua yang hadir di sini,” tutur Deddy sebelum membalik badannya. “Eee… mau ke mana? Kan tadi di belakang sana rencananya mau nyanyi bareng,” kata Dian mencegah Deddy turun panggung. “Lho boleh nyanyi? Kalau begitu saya nyanyi lagu spontan boleh?” tanya Deddy yang mengurungkan niatnya turun panggung. Penampilan solo Dian di Java Jazz pun spontan berubah menjadi duet 2D alias Dian Pramana Poetra – Deddy Dhukun. “Saya minta open cord di A minor,” pinta Deddy sebelum lagu “Sakura” didendangkannya bersama Dian. Lagu “Biru”, “Esok Kan Masih Ada” dipilih menjadi lagu pamungkas duet Dian dan Deddy di Java Jazz.

Pesan untuk Sahabat
Memang, persahabatan Deddy Dhukun dan Dian Pramana Putra dalam menghasilkan karya musik berakhir pada Kamis (27/12/2018), saat Dian Pramana Putra meninggal dunia. Namun begitu, rasa kedekatan bagai sebuah keluarga yang terbangun sejak dulu menghasilkan pesan yang sempat disampaikan Dian Pramana Putra terkait nasib anaknya saat dirinya meninggal dunia.
“Waktu manggung bareng dia cuma pesen, ‘titip anak-anak Ded, gua udah ngomong sama bini gua, kalau suatu saat saya meninggal tolong titip anak-anak ke bang Deddy, tolong ya’, dan sebagainya, dan sebagainya. Saya alihkan pembicaraan, ‘jangan ngomong gitu om Dian, kan kita masih panjang jalan kita nih’. ‘oh iya iya’, kayak gitu. Akhirnya meninggal,” pungkas Deddy Dhukun.
Seperti yang diberitakan, Dian Pramana Putra meninggal dunia dalam usia 57 tahun lantaran penyakit leukimia yang dideritanya. Dian Pramana Putra pergi ke haribaan Tuhan dengan meninggalkan lima orang anak.

Kategori
Bandung Dosen Filosofi Indonesia Inspirasi Kebijakan Leadership Lecture Liputan Pahlawan Pemikiran Politik Sejarah Tokoh UNPAD

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja Ahli hukum yang sangat mengerti visi dan misi diplomatik Indonesia di mata internasional

Inna lillahi wa innailaihi Raji’un. Al Fatihah. Mugia Husnul Khatimah sareng aya dina panangtayungan Allah SWT salamina.

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja Ahli hukum yang sangat mengerti visi dan misi diplomatik Indonesia di mata internasional dengan konsep dan prinsip dasar yang kuat dan membumi.

Pernah menjadi Rektor ke-5 Unpad Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, LL.M, berpulang pada usia 92 tahun, Minggu (6/6/2021). Almarhum dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Mendiang Prof. Mochtar Kusumaatmadja merupakan sosok yang sangat berjasa bagi Unpad maupun Indonesia secara keseluruhan. Guru Besar Fakultas Hukum Unpad sejak 1970 ini menjabat sebagai Rektor pada 1973-1974. Masa jabatannya sebagai Rektor Unpad terbilang singkat, karena Presiden Soeharto pada 1974 mengangkatnya sebagai Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan II pada 1974-1978 lalu Menteri Luar Negeri Kabinet Pembangunan III dan IV pada 1978-1988.

Prof. Mochtar lahir di Batavia, 17 Februari 1929. Mulai aktif mengajar di FH Unpad pada 1959. Sejak menjadi dosen, nama Mochtar Kusumaatmadja tidak dapat dipisahkan dari perjalanan karier FH Unpad, terutama dalam pengembangan pendidikan hukum di Indonesia. Di bidang keilmuannya, Prof. Mochtar merupakan pakar hukum laut dan internasional. Salah satu torehan terbesar Prof. Mochtar Kusumaatmadja terhadap Indonesia adalah gagasannya mengenai Wawasan Nusantara. Berawal dari gagasan batas teritorial laut Indonesia pada 1957 melalui Deklarasi Djuanda, konsep Wawasan Nusantara akhirnya diakui konstitusi internasional atas konsistensi perjuangan Prof. Mochtar di tingkat PBB pada 1982.

Perjuangan ini dilakukan Prof. Mochtar selama hampir 25 tahun. Hingga kini, Wawasan Nusantara tetap menjadi landasan Indonesia dalam menentukan batas teritorial wilayah serta upaya merajut semangat kebangsaan di segenap penjuru negeri dalam menciptakan ketahanan nasional. Selain menjabat sebagai menteri, Prof. Mochtar Kusumaatmadja pernah menjabat sebagai diplomat. Keahliannya bernegosiasi menjadikan Prof. Mochtar sebagai diplotamat ulung. Ia sering mewakili Indonesia pada beberapa konferensi internasional di PBB.

Dikutip dari buku “Biografi Rektor-rektor Universitas Padjadjaran”, 2019, selama menduduki karier sebagai diplomat, Prof. Mochtarlah yang pertama kali mencetuskan perlunya diplomasi kebudayaan. Prof. Mochtar menganggap bahwa diplomasi kebudayaan bertujuan untuk mengenalkan citra budaya Indonesia di luar negeri, sehingga terbina pemahaman yang lebih baik tentang masyarakat Indonesia.  Lebih jauh lagi akan tercipta kerja sama pembangunan Indonesia lewat hubungan pariwisata, penanaman modal, dan ekspor non-migas. Selain menjabat sebagai Rektor, Prof. Mochtar juga pernah menduduki sejumlah jabatan di Unpad, yaitu Dekan FH Unpad 1962-1963, 1967-1968, dan 1969-1967; Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni 1966-1969; serta Pembantu Rektor Bidang Akademis dan Ekstension 1969-1973.

Dalam sejarah perkembangan hukum di Indonesia maka salah satu teori hukum yang banyak mengundang atensi dari para pakar dan masyarakat adalah mengenai Teori Hukum Pembangunan dari Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, S.H., LL.M. Ada beberapa argumentasi krusial mengapa Teori Hukum Pembangunan tersebut banyak mengundang banyak atensi, yang apabila dijabarkan aspek tersebut secara global adalah sebagai berikut:

Pertama, Teori Hukum Pembangunan sampai saat ini adalah teori hukum yang eksis di Indonesia karena diciptakan oleh orang Indonesia dengan melihat dimensi dan kultur masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dengan tolok ukur dimensi teori hukum pembangunan tersebut lahir, tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi Indonesia maka hakikatnya jikalau diterapkan dalam aplikasinya akan sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakat Indonesia yang pluralistik.

Kedua, secara dimensional maka Teori Hukum Pembangunan memakai kerangka acuan pada pandangan hidup (way of live) masyarakat serta bangsa Indonesia berdasarkan asas Pancasila yang bersifat kekeluargaan maka terhadap norma, asas, lembaga dan kaidah yang terdapat dalam Teori Hukum Pembangunan tersebut relatif sudah merupakan dimensi yang meliputi structure (struktur), culture (kultur) dan substance (substansi) sebagaimana dikatakan oleh Lawrence W. Friedman.2

Ketiga, pada dasarnya Teori Hukum Pembangunan memberikanpenggagasnya sebagai sebuah “teori” melainkan “konsep” pembinaan hukum yang dimodifikasi dan diadaptasi dari teori Roscoe Pound “Law as a tool of social engineering” yang berkembang di Amerika Serikat. Apabila dijabarkan lebih lanjut maka secara teoritis “Teori Hukum Pembangunan dari Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. dipengaruhi cara berpikir dari Herold D. Laswell dan Myres S. Mc Dougal (Policy Approach) ditambah dengan teori Hukum dari Roscoe Pound (minus konsepsi mekanisnya). Mochtar mengolah semua masukan tersebut dan menyesuaikannya pada kondisi Indonesia.5 Ada sisi menarik dari teori yang disampaikan Laswell dan Mc Dougal dimana diperlihatkan betapa pentingnya kerja sama antara pengemban hukum teoritis dan penstudi pada umumnya (scholars) serta pengemban hukum praktis (specialists in decision) dalam proses melahirkan suatu kebijakan publik, yang di satu sisi efektif secara politis, namun di sisi lainnya juga bersifat mencerahkan. Oleh karena itu maka Teori Hukum Pembangunan dari Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. memperagakan pola kerja sama dengan melibatkan keseluruhan stakeholders yang ada dalam komunitas sosial tersebut.

Dalam proses tersebut maka Mochtar Kusumaatmadja menambahkan adanya tujuan pragmatis (demi pembangunan) sebagaimana masukan dari Roescoe Pound dan Eugen Ehrlich dimana terlihat korelasi antara pernyataan Laswell dan Mc Dougal bahwa kerja sama antara penstudi hukum dan pengemban hukum praktis itu idealnya mampu melahirkan teori hukum (theory about law), teori yang mempunyai dimensi pragmatis atau kegunaan praktis. Mochtar Kusumaatmadja secara cemerlang mengubah pengertian hukum sebagai alat (tool) menjadi hukum sebagai sarana (instrument) untuk membangunan masyarakat. Pokok-pokok pikiran yang melandasi konsep tersebut adalah bahwa ketertiban dan keteraturan dalam usaha pembangunan dan pembaharuan memang diinginkan, bahkan mutlak perlu, dan bahwa hukum dalam arti norma diharapkan dapat mengarahkan kegiatan manusia kearah yang dikehendaki oleh pembangunan dan pembaharuan itu. Oleh karena itu, maka diperlukan sarana berupa peraturan hukum yang berbentuk tidak tertulis itu harus sesuai dengan hukum yang hidup dalam masyarakat.