Kategori
Anak Ayah Cucu Ibadah Ibu Islam Kebijakan Keluarga Kesehatan Liputan Masjid Pemikiran Pribadi

3 Hikmah Shaum Ramadhan bagi Umat Islam

Assalamualaikum WR WB.

Pada 10 hari Ronde kedua bulan Ramadhan 1445 H ini, umat muslim perlu mengetahui bahwa hukum wajib Puasa Ramadhan tercantum dalam firman Allah yakni melalui Al-Qur’an dan juga dari Rasulullah yang diriwayatkan melalui hadits-hadits shahih.

Dalil puasa Ramadhan dalam Al-Qur’an termaktub dalam surat Al Baqarah, yakni pada ayat-ayat berikut ini:

Surat Al Baqarah Ayat 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ – ١٨٣

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

Ada 3 hikmah Shaum Ramadhan Ramadhan bagi umat Islam yaitu Puasa adalah sarana menggapai ketakwaan, sarana mensyukuri nikmat dan puasa melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati dan mengendalikan syahwat.

Setidaknya ada tiga manfaat penting puasa,

· Puasa melawan tekanan-tekanan yang selalu mendera jantung.

· Puasa memberikan kesempatan bagi jantung untuk beristirahat.

· Puasa dapat mensterilkan darah.

Dengan demikian, puasa memberikan kesempatan pada jantung untuk mengkonsumsi darah bersih.

Mengapa Puasa Dibatasi Subuh sampai Maghrib?

Produksi Enzim oksidasi asam lemak dalam tubuh terbatas dan akan habis bila kita berpuasa 16 jam. Bila kita memaksakan diri berpuasa maka kadar asam lemak dalam darah meningkat sehingga menyebabkan otak kita membengkak, pusing bahkan bisa menyebabkan koma. Oleh karena itu makan sahurlah mendekati imsyak dan segeralah berbuka waktu masuk waktu maghrib. Jadi kurang lebih kita berpuasa 13 – 14 jam.

1400 tahun lalu Rosulullah pernah mengajarkannya pada kita..

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan sahur.” (HR. Ahmad)

Sungguh….. Allah tidak butuh apa-apa dari makhluk, tetapi Allah memberi petunjuk pada Makhluk agar kehidupan makhluk penuh dengan rahmat dan nikmat.

Sejak zaman dulu puasa dipakai sebagai pengobatan yang terbaik seperti kata Plato bahwa puasa adalah untuk mengobati sakit fisik dan mental.

Puasa sudah diakui menjadi penyembuh terhebat dalam menanggulagi penyakit, bahkan di amerika ada pusat puasa yang diberi nama “Fasting Center International, ” yang sudah berdiri sejak 35 tahun yang lalu, dengan pasien dari 220 negara. Yang merekomendasikan Puasa dalam: (1). mengeluarkan toxin tubuh, (2). puasa dapat memperbaiki energi, kesehatan mental, kesehatan fisik dan yang paling terpenting meningkatkan kualitas hidup.

Dari Sahl r.a Dari Nabi SAW beliau bersabda:

“Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut dengan rayyan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga dari pintu itu. Tidak seorang pun masuk dari pintu itu selain mereka. (Mereka) dipanggil: mana orang yang berpuasa? Lalu mereka berdiri. Setelah mereka itu masuk, pintu segera dikunci kembali, maka tidak seorangpun lagi yang dapat masuk”

Dengan demikian maka dapatlah disimpulkan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan membawa manfaat yang sangat besar bagi manusia baik sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial. Sehingga setelah seseorang selesai menjalankan ibadah di bulan suci ramadhan diharapkan ia menjadi bersih dan sehat baik jasmani maupun rohani.

Kategori
Bandung Filosofi Ibadah Inspirasi Islam Kebijakan Liputan Masjid Nostalgia Pribadi

Kembali setelah lebih dari 20 tahun lalu pertama kali Sholat di Masjid An-Nur PT. INTI

Lebih dari 20 tahun lalu pertama kali sholat di masjid ini. Saat itu diiringi sepi ku kembali memuji Illahi Rabbi di sini. Masjidnya kalau dari luar kurang terlihat karena terhalang pohon, patokan paling halte bus dekat patung ikan. Setiap hari Minggu suka ada kegiatan tahsin, ba’da Dzuhur – Ashar. Masjid ini terdapat di area perkantoran PT. INTI, Masjid ini luas dan memiliki fasilitas tempat wudhu dan kamar mandi. Disini juga ada tempat peminjaman sarung atau mukena.

Pertama ke PT INTI tahun 1987 dalam rangka kerja praktek Teknik Elektro dari kampus. Teringat saat itu harus membuat BPF (Band Pass Filter) pasif untuk SBB (Stasiun Bumi Besar) dengan melilit dan merangkai sendiri kumparan, kapasitor dan resistor pada PCB (Printed Circuit Board). Saat itu mesjid ini masih belum di lokasi dan megah seperti sekarang.

Setelah itu kembali tahun 2003 ketika Motorola berkantor di gedung PT INTI selama beberapa waktu ketika mengerjakan proyek BTS Telkomsel. Saat itu saya bertindak sebagai Account Manager yang mewakili Motorola dalam proses komersial proyek tersebut.

MenNeg Informasi dan Komunikasi, Syamsul Muarif meletakkan batu pertama pembangunan mesjid An -Nur pada tanggal 22 Januari 2002. Selain meletakkan batu pertama pembangunan mesjid tersebut, menteri juga mengunjungi pabrik PT INTI Palasari. Rangkaian acara tersebut merupakan salah satu mata acara dalam pelaksanaan workshop Technopark.

Pada satu kesempatan Yayasan Masjid INTI (YMI) menggelar ceramah keagamaan untuk keluarga besar INTI yangbertempat di Masjid An-Nur PT INTI pada bada Dzuhur s/d pkl. 13.00 WIB. Ceramah Keagamaan yang bertema Productive Moeslem ini diadakan setiap hari Senin dengan Penceramah Ustad M. Elvandi,LC.MA. Dan untuk ini, beliau memberi ceramah berjudul “Rencana Kerja Unggulan” dimana dalam paparannya, Ust Elvandi mengatakan bahwa rencana kerja unggulan telah ditetapkan sejak kecil untuk keseluruhan hidup mereka. Kerja-kerja besar selalu menuntut kualifikasi dan kapasitas. Setiap kerja tentu meminta kapasitas yang berbeda-beda.

Selain ibadah sholat, masjid ini juga menyelenggarakan kegiatan seperti melaksanakan kegiatan sosial dengan berbagi bingkisan sembako kepada 250 KK Mayarakat sekitar Masjid An-Nur Moch. Toha dan sekitar Masjid Muchtil Yunus serta 123 paket untuk karyawan OB, CS, ME dan SATPAM di Halaman Masjid An-Nur INTI. Dalam sambutannya Dirut INTI meminta kepada Masyarakat sekitar serta peserta yang hadir untuk senantiasa mendoakan INTI supaya lebih baik lagi, khususnya untuk para pemimpinnya serta seluruh karyawannya. Imas salah satu perwakilan masyarakat sekitar INTI pun, menyampaikan secara langsung ucapan terima kasihnya kepada PT INTI dan dia atas nama para warga masyarakat sekitar merasa bahagia memperoleh bingkisan sembako tersebut, semoga INTI semakin maju, ujarnya. 

Kategori
Filosofi Ibadah Inspirasi Islam Jakarta Liputan Masjid Pribadi

Pengalaman sholat di Masjid Nurullah yang berada di tengah-tengah lingkungan Apartemen Kalibata City

Masjid Nurullah berada di tengah-tengah lingkungan bangunan apartemen Kalibata City yang lokasinya bersebelahan dengan Taman Makam Pahlawan Kalibata. Masjid ini tidak berdiri sendiri atau terpisah di lahan yang berbeda tetapi menjadi bagian dari bangunan apartemennya itu sendiri, tepatnya di lantai basement Menara Cendana. Lazimnya masjid di lantai basement, interiornya memiliki banyak kolom atau tiang-tiang beton penyangga bangunan berbentuk segi empat.

Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk memperindah langit-langit masjid. Dindingnya pun tidak diberi interior berlebihan, hanya di bagian depan dekat ruang mihrab dindingnya dilapisi keramik dipadu cat tembok warna hijau, begitu juga beberapa tiang kolom di bagian depan. Ruang mihrab berbentuk ceruk, seluruh dindingnya dilapisi keramik, dan terdapat sebuah mimbar tempat khotib menyampaikan ceramah agama serta meja berukir lengkap dengan kursinya disediakan untuk para penceramah saat kajian digelar di masjid ini. Di sisi kanan dan kiri bingkai lengkung ruang mihrab terdapat hiasan kaligrafi berlafadz Allah dan Muhammad.

Karpet yang cukup tebal dan bersih menutupi seluruh lantai ruangan masjid. Pemasangan sejumlah pendingin ruangan dimaksudkan untuk mengurangi “kesumpekan” dan memberikan kenyamanan kepada jama’ah agar dapat khusyu dalam melaksanakan ibadah. Masjid ini juga menyediakan sarung dan mukena untuk memudahkan jama’ah yang mampir untuk beribadah sebelum melanjutkan perjalanannya. Letak apartemen Kalibata City memang persis di seberang stasiun Commuter Line sehingga banyak para pelintas yang mampir untuk melaksanakan sholat dan mendengarkan kajian.

Keberadaan masjid di sebuah apartemen sangat penting bagi penghuninya. Masjid di apartemen tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sarana bersosialisasi antarpenghuni hingga edukasi anak-anak.

Masjid Nurullah di apartemen Kalibata City merupakan salah satu masjid di apartemen yang dikelola dengan baik dan benar. Dalam bahasa Indonesia Nurullah memiliki arti ‘Cahaya Allah’.

Masjid Nurullah memiliki visi menegakkan ibadah hanya kepada Allah, menyebarkan ilmu serta mengajak manusia dari kegelapan (kekufuran) menuju terang benderang (tauhid).

Masjid Nurullah terletak di lantai dasar apartemen Menara Cendana. Lazimnya masjid di lantai basemen, interiornya memiliki banyak kolom atau tiang-tiang beton penyangga bangunan berbentuk segi empat.

Secara fisik, tak ada yang menonjol dari arsitektur Masjid Nurullah. Langit-langit masjid tidak memiliki dekorasi yang wah, begitu pula pada dindingnya yang tidak diberi interior berlebihan.

Meski demikian, Masjid Nurullah selalu disesaki jamaah saat ada sebuah kajian keagamaan. Ribuan jamaah tumpah ruah untuk mendengarkan ilmu agama atau mengikuti agenda keagamaaan lainnya seperti shalat Jumat, tarawih, itikaf, dan buka puasa bersama.

Masjid Nurullah dibangun tahun 2006, tetapi baru mulai aktif sejak tahun 2011. Pada awalnya jamaah shalat fardhu di masjid ini hanya dua shaff, tetapi saat ini ruang shalat utama bahkan harus dipakai bergantian.

Masjid ini memiliki daya tampung 1.000 jamaah, tetapi saat shalat Jumat masih membludak hingga ke luar. Agar kegiatan dapat terkoordinasi dengan baik maka dibentuklah Dewan Kemakmuran Mesjid Nurullah Kalibata City (DKM Nurullah-KC) yang ditetapkan dalam AD/ART tertanggal 28 Mei 2016.

DKM Nurullah-KC menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memakmurkan masjid dan menjadi sarana pembimbing umat, di antaranya kajian rutin, pendidikan, dan santunan. Kajian rutin tidak hanya ditujukan kepada umat muslim yang tinggal di kawasan apartemen saja tetapi juga masyarakat di sekitarnya dan siapapun yang ingin menghadirinya.

Kategori
Filosofi Haji Ibadah Inspirasi Islam Kebijakan Leadership Liputan Masjid Pribadi Sejarah Tokoh

Makam Rasulullah SAW yang berada di kawasan Raudhah (taman surga) di Madinah tak pernah sepi dari peziarah

Bila kita melaksanakan ibadah haji atau umrah, maka berziarah ke makam Rasulullah SAW tidak boleh dilewatkan. Makam Rasulullah SAW yang berada di kawasan Raudhah (taman surga) di Madinah tak pernah sepi dari peziarah. Di tempat ini, setiap peziarah dianjurkan untuk memperbanyak berdoa kepada Allah SWT.

Makam Rasul adalah salah satu tempat teristimewa di tanah suci. Sebab tempat ini merupakan ruang pribadi (kamar) Rasulullah dan istrinya, Aisyah. Mengapa Rasul dimakamkan di kamar Aisyah?
Menurut Muslim Nasution, dalam Tapak Sejarah: Seputar Mekah-Madinah, sebenarnya ketika Rasulullah SAW wafat, terjadi perdebatan di antara para sahabat. Para sahabat berbeda pendapat tentang lokasi pemakaman Rasul.

Ada sahabat yang memberi saran agar Rasulullah SAW dimakamkan di mimbarnya, tempat Rasul berkhutbah. Ada juga yang menyarankan lokasi makam Rasulullah di mihrabnya yakni tempat beliau mengimami shalat.
Di tengah perdebatan itu, Abu Bakar datang dan berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, tak seorang Nabi pun meninggal dunia kecuali dimakamkan di tempat dia meninggal.”

Apa yang disampaikan Abu Bakar pun menjadi penengah perdebatan yang terjadi di antara para sahabat. Sekaligus menjadi argumen mengapa Nabi Muhamad SAW dimakamkan di kamar Aisyah.
“Menurut petunjuk hadis Rasulullah bahwa para nabi dikuburkan di mana mereka wafat. Oleh sebab itu, disepakatilah untuk menguburkan Rasulullah di kamar Aisyah itu, di tempat beliau wafat.”

Ketika Nabi SAW wafat, para sahabat mencium bau yang sangat harum dari jasad Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari tentang kisah wafatnya nabi, bahwa ketika Abu Bakar datang dan membuka penutup wajah Rasul, Abu Bakar berkata: “Demi Allah dan ibuku, sungguh engkau tetap harum sewaktu hidup maupun mati.”

Kategori
Filosofi Ibadah Ilmiah Inspirasi Islam Kebijakan Leadership Masjid Pahlawan Pribadi Tokoh

Hidup tidak hanya memerlukan dorongan (Thrust) tapi juga keyakinan (Trust) untuk menjunjung kebenaran (Truth) – Djadja Achmad Sardjana

Hidup tidak hanya memerlukan dorongan (Thrust) tapi juga keyakinan (Trust) untuk menjunjung kebenaran (Truth)
– Djadja Achmad Sardjana


Islam adalah hidayah Allah, agama semua nabi, dan kitab suci Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam yang dianut oleh hampir seperempat penduduk dunia hari ini. Tidak ada satu buku dan kitab yang paling banyak dibaca dan dihafal di seluruh dunia serta dikaji dari berbagai perspektif keilmuwan melebihi Al-Quran.

Al-Quran menyuruh manusia belajar dari sejarah dan mengambil perbandingan dari kejayaan dan kejatuhan umat-umat terdahulu dalam rangka menghadapi masa depan. Pesan-pesan samawi dalam Al-Quran sejalan dengan semua tingkatan perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban. Umat Islam di masa lalu mencapai zaman kejayaan dan menjadi trendsetter kemajuan peradaban dunia dalam abad 7 – 13 M adalah karena mengamalkan Api Islam, menurut istilah Presiden RI Pertama Soekarno, yang bersumber dari Al-Quran.

Al-Quran mendorong manusia agar mengembangkan kemampuan berpikir seimbang dengan kemampuan berzikir, mengingat Allah. Al-Quran menginspirasi perkembangan ilmu pengetahuan dan mengajarkan peran dan tanggungjawab manusia yang diberi amanah ilmu. Al-Quran sebagai pedoman hidup (manhaj al-hayah) menuntun umat manusia agar memperoleh keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Ada empat fakta seputar Al-Quran sesuai surat Al-Israa [17] ayat 105 dan Al-Hijr [15] ayat 9 sebagaimana disimpulkan oleh H.S.M. Nasaruddin Latif dalam tulisannya Fakta dan Data Al Quran (1391 H). Pertama, Kitab Suci Al-Quran adalah benar-benar Wahyu Ilahi yang diwahyukan-Nya kepada Nabi/Utusan-Nya, Muhammad SAW. Kedua, Kitab Suci Al-Quran itu berisi kebenaran mutlak dari Allah yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.

Ketiga, Nuzul/turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW adalah benar dan tepat, selaku penerima pertama dan pemegang amanat dari Tuhan SWT yang akan menyampaikannya kepada umat manusia. Dan keempat, Kitab Suci Al-Quran itu, senantiasa dipelihara keaslian dan keutuhan (authenticitasnya) dari tangan-tangan yang hendak merusak keaslian dan keutuhan serta keabadiannya sepanjang kurun zaman, sampai datang waktunya Iradat Ilahiyah akan mengangkatnya kelak di akhir zaman, menjelang pergantian kehidupan duniawi yang fana dengan Hari Akhirat yang kekal abadi.

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama pada 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah/610 M. Turunnya wahyu pertama menandai pengangkatan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir. Tidak ada Nabi dan Rasul sesudah Muhammad. Surat Al-Alaq [96] ayat 1 – 5 sebagai wahyu pertama kepada Nabi Muhammad yang turun di Gua Hira, Kota Suci Mekkah, membuka wawasan ilmu pengetahuan dan literasi.

“Bacalah (ya Muhammad), dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang amat pemurah. Yang mengajarkan (menulis) dengan pena. Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al Alaq [96]: 1-5)

Mushaf Al-Quran yang ada sekarang tidak berbeda dari yang dibaca oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Susunan 114 surat dan 6.000 ayat Al-Quran diberi tahu Malaikat Jibril yang datang setiap Ramadan kepada Nabi Muhammad dan Nabi memberi tahu para sahabat yang ditugaskan sebagai penulis wahyu. Mushaf Al-Quran dicetak di berbagai negara sesuai naskah induk (Mushaf Al-Imam) di masa pemerintahan Khalifah III Utsman Ibnu Affan (644 656 M). Copi asli naskah induk dikirim ke Mekkah, Syiria, Basrah dan Kufah serta satu copi dipegang Khalifah Utsman di ibukota Madinah. Naskah induk Mushaf Al-Quran kini tersimpan di Museum Istambul Turki. Seni baca Al-Quran dengan tanda baca dan qiraat-nya, terjemahan dan tafsirnya, menjadi ilmu tersendiri di dunia Islam.

Di lain fihak dalam masyarakat beradab, kepemimpinan dibangun atas dasar konsensus nilai-nilai kearifan lokal. Jika kultur dan kearifan lokal dikaitan dengan aktivitas kepemimpinan, maka ia menjadi sebuah entitas yang tidak bisa dipisahkan. Kepemimpinan tidak bisa terlepas dari nilai-nilai budaya dan kehidupan sosial masyarakat yang dianut. Ia tidak bisa dipertentangkan, tetapi ia harus direlasikan atau bahkan diintegrasikan. Salah satu ciri kearifan lokal adalah memiliki tingkat solidaritas yang tinggi atas lingkungannya.

Dalam khasanah sosiologi Islam, Ibnu Khaldun dikenal sebagai peletak dasar teori solidaritas masyarakat atau dikenal dengan teori ‘Ashâbiyat. Teori ini merupakan pengejawantahan dari teori harmoni ka al-jasad al-wahid dalam ajaran Islam, yang menggambarkan kelaziman saling melindungi dan mengembangkan potensi serta saling mengisi dan membantu di antara sesama. Melalui teori harmoni ka al-jasad al-wahid dimisalkan kehidupan komunitas muslim itu dengan ka al-bunyan yasuddu ba’duha ba’dla bagaikan sebuah bangunan, yang antara elemen bangunan yang satu dengan yang lainnya saling memperkokoh— memperkuat Teori ‘Ashâbiyat— solidaritas kelompok dan konsep ta’âwun al-ihsan itu didasarkan atas pemikiran ajaran Islam, yang di dalamnya terkandung norma akidah dan syari’at.

Ibnu Taimiyyah menyatakan agama Islam tidak akan bisa tegak dan abadi tanpa ditunjang oleh kekuasaan, dan kekuasaan tidak bisa langgeng tanpa ditunjang dengan agama. Dalam Islam istilah kepemimpinan dikenal dengan kata Imamah. Sedangkan kata yang terkait dengan kepemimpinan dan berkonotasi pemimpin dalam Islam ada delapan istilah, yaitu; Imam dalam Surat al-Baqarah 124. Khalifah pada al-Baqarah: 30. Malik, al-Fatihah : 4, Wali pada al-A’raf : 3. ‘Amir dan Ra’in, Sultan, Rais, dan Ulil ‘amri.

Menurut Quraish Shihab, imam dan khalifah dua istilah yang digunakan Alquran untuk menunjuk pemimpin. Kata imam diambil dari kata amma-ya’ummu, yang berarti menuju, dan meneladani. Kata khalifah berakar dari kata khalafa yang pada mulanya berarti “di belakang”. Kata khalifah sering diartikan “pengganti” karena yang menggantikan selalu berada di belakang, atau datang sesudah yang digantikannya

Kategori
Ibadah Inspirasi Islam Kebijakan Masjid Pemikiran Pribadi Sejarah Wisata

Pengalaman singkat sholat Maghrib di Masjid Gede Kauman Yogyakarta adalah kekayaan dan keragaman budaya Islam

Pengalaman singkat sholat Maghrib di Masjid Gede Kauman Yogyakarta adalah kekayaan dan keragaman budaya Islam yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Masjid yang terletak dekat istana Kerajaan Ngayogyakarta ini menjadi saksi bisu sejarah peradaban Islam yang bisa bergerak serasi dengan budaya lokal dan nasional.

Masjid Gede Kauman is located in Yogyakarta Masjid Gede Kauman
Lokasi di Yogyakarta
Informasi umum
Letak
Indonesia Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Koordinat geografi
7.803951°S 110.362617°E
Afiliasi agama
Islam
Deskripsi arsitektur
Arsitek
Kyai Wiryokusumo
Jenis arsitektur
Masjid
Gaya arsitektur
Tajug lambang teplok
Rampung
1773
Spesifikasi
Kubah
0
Menara
0
Logo Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.png Cagar budaya Indonesia
Masjid Gede Kauman
Kategori
Bangunan
No. Regnas
RNCB.20111017.02.000201
Lokasi
keberadaan
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Tanggal SK
2011
Pemilik
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
Pengelola
Kawedanan Pengulon
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya

Sejarah
Masjid Gede Kauman dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I bersama Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat (penghulu kraton pertama) dan Kyai Wiryokusumo sebagai arsiteknya. Masjid ini dibangun pada hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 M atau 6 Rabi’ulakhir 1187 H.

Arsitektur
Kompleks Mesjid Gede Kauman dikelilingi oleh suatu dinding yang tinggi. Pintu utama kompleks terdapat di sisi timur dengan konstruksi semar tinandu. Arsitektur bangunan induk berbentuk tajug persegi tertutup dengan atap bertumpang tiga. Untuk masuk ke dalam terdapat pintu utama di sisi timur dan utara. Di sisi dalam bagian barat terdapat mimbar bertingkat tiga yang terbuat dari kayu, mihrab (tempat imam memimpin ibadah), dan sebuah bangunan mirip sangkar yang disebut maksura. Pada zamannya (untuk alasan keamanan) di tempat ini sultan melakukan ibadah. Serambi masjid berbentuk limas persegi panjang terbuka.

Lantai ruang utama dibuat lebih tinggi dari serambi masjid dan lantai serambi sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan halaman masjid. Di sisi utara-timur-selatan serambi terdapat kolam kecil. Pada zaman dahulu kolam ini berfungsi untuk mencuci kaki orang yang hendak masuk masjid.

Kategori
Anak Filosofi Haji Ibadah Ibu Inspirasi Islam Kebijakan Keluarga Liputan Masjid Perjalanan Pribadi Umrah

Pengalaman Ibadah Umroh di bulan Ramadhan yang nilainya sama dengan Ibadah Haji

اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ سَلَامَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرَّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ اْلمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ اْلمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ اْلمَوْتِ. اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَةِ اْلمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَا شُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا اٰخِرَتِنَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَا دُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ اْلمَوْتَ رَاحَةً مِنْ كُلِّ شَرٍّ.

Allahumma inna nas aluka salamatan fiddiin wa ‘aafiatan fil jasadi wa ziadatan fil’ilmi wa barakatan firrizki wataubatan qablal maut wa rahmatan ‘indal maut wa maghfiratan ba’dal maut. Allahumma hawwin ‘alaina fi sakaratil maut, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab. Allahummaa ashlihlanaa diinanaalladzii huwa ‘ishmatu amrinaa washlih lanaa dunyaa nallatii fiihaa ma’aasunaa washlih lanaa aakhiratannaallatii fiiha ma’aadunaa waj’alil hayaata ziyaadatan lanaa fii kulli khairin waj’alilmauta raahatan min kulli syarrin.

Ya Allah, kami mohon padaMu keselamatan, Ya Allah baikanlah agama kami karena itulah yang akan mengatur urusan kami. Dan baikanlah dunia kami yang disanalah kami hidup dan baikanlah akhirat kami, karena disanalah kami akan dihisab dan jadikanlah hidup kami untuk menambah amalan kebaikan dan jadikanlah mati kami sebagai istirahat dari kejahatan.

Tata Cara Umroh dan Doanya yang Perlu Diketahui

Merdeka.com – Umroh merupakan salah satu kegiatan ibadah yang dianjurkan bagi umat muslim. Umroh adalah kegiatan berziarah ke tempat ramai, dalam konteks ibadah umroh berarti berkunjung menuju kabah untuk melaksanakan ibadah kepada Allah.

Berbeda dengan ibadah haji yang memiliki hukum wajib bagi orang yang mampu melaksanakan, umroh adalah ibadah sunah yang baik dilakukan namun tidak ada keharusan bagi umat muslim. Kedua ibadah ini memang sering kali dikaitkan karena memiliki rukun pelaksanaan yang hampir sama.

Hanya saja, rukun pelaksanaan ibadah umroh dilakukan lebih singkat dibandingkan ibadah haji. Jika Anda berencana untuk menunaikan ibadah umroh, maka penting untuk memperhatikan bagaimana tata cara umroh dan doanya yang dilafalkan pada setiap rukunnya.

Bukan tanpa alasan, setiap rukun dalam pelaksanaan umroh memiliki syarat tertentu yang perlu dipenuhi dan dilakukan. Mulai dari pakaian yang dikenakan, barang atau apa saja yang tidak boleh dipakai, hingga hal-hal yang dianjurkan saat melaksanakan ibadah umroh.

Selain itu, setiap rukun umroh dilakukan secara berurutan sehingga Anda perlu memahami dengan benar tentang tata cara umroh dan doanya. Ini bisa menjadi salah satu persiapan yang bisa dilakukan sebelum berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umroh. Dilansir dari Muslim.or.id, berikut kami merangkum tata cara umroh dan doanya bisa disimak.

Tata Cara Umroh dan Doanya: Ihram
Tata cara umroh dan doanya yang pertama dilakukan adalah rukun ihram. Dalam rukun ini, seseorang yang akan menunaikan ibadah umroh, berniat dan mempersiapkan diri pada waktu dan cara tertentu.

Persiapan ini dimulai dari mandi junub, memakai pakaian ihram, serta memperbanyak bacaan talbiah umroh. Berikut penjelasan setiap tahap-tahapnya:

– Dianjurkan mempersiapkan diri dengan mandi besar seperti mandi junub dan memakai wangi-wangian.
– Memakai pakaian ihram bagi laki-laki, yaitu berupa dua lembah kain ihram berwarna putih, satu kain dipakai sebagai sarung, satu kain lainnya dipakai untuk menutup pundak. Bagi wanita, mengenakan pakaian yang telah disyariatkan untuk menutup seluruh tubuh, namun dilarang memakai cadar/niqab, serta sarung tangan.
– Berihram dari miqat dengan mengucapkan “labbaik ‘umroh” (aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah).
– Jika khawatir tidak dapat menyelesaikan ibadah umroh karena sakit atau penghalang lain, bisa mengucapkan kalimat di atas dengan dilanjutkan, “Allahumma mahilli haitsu habastani” (Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku).
– Ketika berihram bertepatan dengan waktu sholat wajib, maka dianjurkan untuk melaksanakan sholat terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan ihram.
– Memperbanyak bacaan talbiah umroh “Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak”. (Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).

Tata Cara Umroh dan Doanya: Thawaf
Tata cara umroh dan doanya pada rukun kedua adalah thawaf. Thawaf adalah kegiatan mengelilingi kabah sebanyak tujuh kali. Dalam pelaksanaan thawaf, Anda juga perlu memperhatikan syarat, urutan, serta lafal doa yang dibaca.

Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan hal-hal yang dianjurkan dalam melaksanakan ibadah thawaf di Masjidil Haram. Berikut tata cara umroh pada rukun thawaf yang perlu diketahui:

– Sebelum memasuki kota Mekkah, dianjurkan untuk mandi terlebih dahulu. Saat memasuki Masjidil Haram mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid, “Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik” (Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu).
– Selanjutnya menuju ke Hajar Aswad lalu menghadapnya dan membaca “Allahu akbar” atau “Bismillah Allahu akbar.” – Mengusap tangan kanan dan mencium Hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mencium Hajar Aswad, cukup mengusapnya dan mencium tangan yang digunakan untuk mengusap. Jika tidak mampu mengusap, cukup isyaratkan dengan tangan tanpa mencium tangan. Anjuran ini dilakukan setiap putaran thawaf.
– Memulai thawaf sebanyak 7 putaran dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di tempat yang sama. Disunahkan berlari-lari kecil sebanyak 3 putaran pertama, dan berjalan biasa 4 putaran terakhir.
– Disunahkan mengusap Rukun Yamni pada setiap putaran thawaf. Tidak dianjurkan mencium Rukun Yamani, jika tidak memungkinkan untuk mengusap, tidak perlu memberi isyarat tangan.
– Saat Rukun Yamani dan Hajar Aswad disunahkan membaca “Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” (Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka). (QS. Al Baqarah: 201)
– Tidak ada dzikir dan bacaan tertentu saat melaksanakan thawaf, selain doa dari Surat Al Baqarah ayat 201 di atas. Anda bisa membaca doa dan zikir sesuai keinginan.
– Setelah selesai melakukan thawaf, dianjurkan menutup kedua pundak lalu menuju makam Ibrahim sambil membaca “Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla” (Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat) (QS. Al Baqarah: 125).
– Melaksanakan salat sunah dua rakaat di belakang makam Ibrahim. Pada rakaat pertama, membaca Al Fatihah dan Al Kafirun. Pada rakaat kedua membaca Al Fatihah dan Al Ikhlas.
– Setelah selesai salat, dianjurkan minum air zam-zam.
– Kembali ke Hajar Aswad, bertakbir, lalu mengusap dan menciumnya. Jika tidak memungkinkan cukup memberi isyarat tangan seperti sebelumnya.

Tata Cara Umroh dan Doanya: Sai dan Memotong Rambut
Tata cara umroh dan doanya dua rukun terakhir adalah sa’i dan memotong rambut atau tahallul. Sa’i adalah salah satu rukun dari ibadah umroh yang dilakukan dengan jalan kaki berulang kali sebanyak 7 kali, dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah. Kedua bukit ini berjarak sekitar 405 meter.

Setelah rukun sa’i selesai dilakukan, ibadah umroh ditutup dengan memotong rambut atau memendekkan rambut yang disebut dengan tahallul. Rukun ini umum dilakukan oleh laki-laki, sedangkan perempuan disunahkan hanya memotong ujung rambut sepanjang satu ruas jari. Berikut tahapan sa’i dan tahallul yang bisa disimak:

– Menuju ke Bukit Shafa untuk melaksanakan sa’I sambil membaca doa “Innash shafaa wal marwata min sya’airillah” (Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah) (QS. Al Baqarah: 158). Lalu dilanjutkan “Nabda-u bimaa bada-allah bih”.
– Menaiki Bukit Shafa lalu menghadap ke arah Ka’bah hingga mampu melihatnya sambil membaca “Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. (3x) Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.”

– Turun dari Bukit Shafa dan berjalan menuju Marwah dengan lari-lari kecil. Setelah sampai, lalu menaiki Bukit Marwah. Lakukan seperti ketika berada di Bukit Shafa, menghadap kiblat, mengucap takbir, membaca bacaan dzikir di atas, serta membaca doa apa saja yang diinginkan. Perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali putaran. Lakukan ini sebanyak tujuh kali putaran.

– Tidak ada doa dan dzikir tertentu saat melaksanakan sa’i, namun Anda bisa membaca doa ini “Allahummaghfirli warham wa antal a’azzul akrom” (Ya Rabbku, ampuni dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha Pemurah), tidaklah mengapa karena telah diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud dan ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya mereka membacanya ketika sa’i.
– Selesai melaksanakan sa’i, dilanjutkan dengan rukun tahallul dengan memendekkan rambut. Bagi aki-laki disarankan untuk dicukur gundul. Sedangkan wanita cukup memotong ujung rambut sepanjang satu ruas jari.
– Setelah tahallul, maka ibadah umroh berakhir dan Anda bisa mengerjakan hal-hal yang sebelumnya dilarang di rukun ihram.

Kategori
Filosofi Ibadah Inspirasi Islam Kebijakan Masjid Pemikiran Pribadi Tokoh

Sholat dhuhur di Masjid PT. KBN (Kawasan Berikat Nusantara) Cakung Jakarta

Setelah sampai di Jakarta untuk menjadi Narasumber Managing Supply Chain Risk, sebelum acara saya melakukan Sholat dhuhur di Masjid PT. KBN (Kawasan Berikat Nusantara) Cakung Jakarta. Masjid Darussalam KBN yang berada satu komplek dengan Kantor Pusat KBN di Cakung, Jakarta diresmikan Wapres RI Bapak. H. Jusuf Kalla dengan Penandatanganan Prasasti Gedung dan Masjid PT. KBN (Kawasan Berikat Nusantara) bertempat di Kantor KBN Cakung Jl. Jawa Kel. Sukapura Kec. Cilincing Jakarta Utara.

Subgar 0502/JU pada hari Selasa tanggal 23 April 2019 pukul 14.45 s.d. 15.20 Wib melaksanakan pengamanan VVIP Wapres RI Bapak. H. Jusuf Kalla dalam rangka Penandatanganan Prasasti Gedung dan Masjid PT. KBN (Kawasan Berikat Nusantara) bertempat di Kantor KBN Cakung Jl. Jawa Kel. Sukapura Kec. Cilincing Jakarta Utara

Tampak Hadir dalam acara tersebut Menteri BUMN Ibu Rini Soemarno, Gubernur DKI Jakarta Bapak Anis Baswedan dan Direktur KBN Bapak Sattar Taba.

Adapun Susunan Acara yaitu Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Penayangan Video pembangunan Dermaga PT.KBN, Laporan Direktur Utama KBN, Sambutan Wapres RI, Penandatangan Prasasti Masjid dan Gedung KBN, Peninjauan Masjid dan Gedung KBN kemudian ditutup dengan doa

Dalam sambutannya Wapres RI Bapak H. Jusuf Kalla mengucapan selamat dan rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT kepada PT. KBN yg sudah menyelesaikan tahapan pembangunan Dermaga, Masjid dan Kantor PT. KBN. Semoga dengan diresmikannya Dermaga, Kantor dan Masjid kedepan harapan saya PT. KBN bisa lebih mengoptimalkan produksi.

Pukul 15.20 Wib kegiatan selesai selanjutnya Wapres RI Bapak H. Jusuf Kalla meninggalkan Obyek menuju Istana Negara Jl. Merdeka Utara Jakpus dalam keadaan aman.